Skip to main content

Ayam Kampung vs Ayam Negeri

Beberapa waktu yang lalu sepulang dari tempat salah satu customer, saya beranjak pulang dari Kebun Jeruk ke Mid Plaza. Ada hal menarik sepanjang perjalanan pulang yang saya dapatkan dari sang driver taxi, 19 mei 2011. 

Beliau adalah seorang yang berasal dari ambon yang usianya mungkin sudah kepala 5 tapi semangat dan tenaganya masih kuat. Pada saat saya ngobrol di bangku belakang bersama Eric (salah satu tim di departemen saya) masalah kacamata. 

Sang driver nyeletuk: ‘mas sudah berapa lama pake kacamata?’ Nah dari situlah cerita ayam kampung vs ayam negeri dimulai. Berikut ringkasan cerita yang menarik itu, dan saya awali dari cerita orang Indonesia sekarang dibandingkan orang Indonesia dahulu. 

Orang Indonesia dahulu, kita sebut saja IDa, adalah orang yang tangguh. Sejak ayam boiler / ayam negeri masuk ke Indonesia pada tahun 1971, beliau menilai pada tahun 1973 orang Indonesia mulai menunjukkan kebodohannya, (kita sebut saja orang Indonesia sekarang dengan IDb).

IDa jarang lupa, kalo menaruh suatu barang jarang sekali lupa. Kalo IDb menaruh barang sebentar ditinggal konsen yang lain dikit, sudah banyak yang lupa. Pembaca pernah mengalami hal ini? IDa kalo dikagetin ya cuma kaget. Kalo IDb dikagetin biasanya jantungan. Hehehe IDa sangat kuat, panas hujan, ga masalah. Tidur di lantai cuma beralaskan tikar dan berselimut sarung, ga ada masalah. IDb panas neduh, hujan neduh karena kalo kehujanan bisa flu. Tidur kalo ga di kasur bisa masuk angin. Pembaca pernah mengalami hal ini? 

ayam kampung
IDa kalo jatuh di kamar mandi, paling parah ya cuma pingsan. IDb jatuh di kamar mandi bisa jadi struk. Hehe IDa kalo berkelahi gentle. Satu lawan satu. Perang pake bambu lawan pake tank, masih bisa menang. IDb kalo kelahi ya keroyokan. Pembaca pernah mengalami hal ini? Itulah yang membedakan orang Indonesia dahulu dengan orang Indonesia sekarang. Kenapa bisa begitu? Karena orang indonesia sekarang sudah kebanyakan makan Mie, ayam dan telor negeri / ayam potong / ayam boiler. Kalo orang Indonesia dahulu makannya ayam kampung, lanjut sang driver.

Dan berikut pula perbedaan ayam negeri atau ayam boiler atau ayam potong (AN) dengan ayam kampung (AK) : AN, makanannya selalu dikasih obat / yang mengandung bahan kimia, sehingga tidak terlalu sehat. AK makanannya kebanyakan alami, kadang cacing, kadang beras, dan sebagainya. Tempat tinggal AN selalu dilindungi dari panas dan hujan, sehingga kalo kena suhu dingin dikit pasti dia sakit. Sedangkan AK, dia dilepas bebas, cuma kalo malam hari saja dia ada di kandang. 

AK bila hujan, kehujanan, kalo panas, ya kepanasan. Karena kebiasaan itulah AK lebih kebal terhadap lingkungan. Kebanyakan makan AN manusia bakal lebih sering sakit-sakitan kalo terkena sedikit perbedaan suhu, lanjut sang driver. 

Di tengah pembicaraan tersebut, saya minta ijin untuk minum, Dan waktu itu saya minum Fanta kaleng. Sang driver nyeletuk ‘Mas suka minum minuman itu? Kalo mas suka minum itu, awas jantungnya jebol’. Hahaha saya kaget dan saya cuma minum dikit, sisanya saya buang. Dia melanjutkan, Indonesia sekarang banyak dibodohin oleh orang asing. Sekarang banyak orang Indonesia berobat ke Malaysia padahal dulu banyak mahasiswa Malaysia yang belajar ilmu kedokteran di Indonesia. Sekarang kita banyak yang tergantung dengan kalkulator karena banyak yang lupa berapa 9 kali 9. Makanya China dan Jepang ekspor kalkulator ke Indonesia. 

Di akhir perbincangan beliau juga bercerita, banyak penumpangnya yang sudah dikasih pesan tersebut, dan bahkan ada seorang dokter yang setuju dengan beliau. Beliau ingin menyampaikan pesan sederhana tersebut kepada seluruh masyarakat Indonesia.

Comments

Popular Posts

Teknik Selling Rasulullah (3) : 24 Cara Menjual yang Wajib Dihindari

Nah, kali ini saya share juga 24 cara menjual yang wajib dihindari, sesuai yang diajarkan Rasulullah masih dari buku yang sama seperti artikel terkait sebelumnya . Agar penjual profesional mendapat keuntungan luar biasa dan menghasilkan Word of Mouth, ia wajib menghindari 24 cara menjual yang tidak Islami berikut ini : 1. Berbohong Rasulullah saw selalu jujur dalam berjualan, beliau memilih menceritakan berapa harga barang yang dibelinya dan memberi kebebasan para pembeli untuk memberikan keuntungan kepadanya. Nah ini jarang sekali terjadi di masa sekarang. Siap? 2. Menggunakan Undian Menggunakan sistem undian merupakan tindakan yang harus dihindari karena sifatnya sama dengan berjudi. Undian yang dilarang adalah yang dilakukan dengan menarik sejumlah uang untuk memperoleh kupon yang akan diundi. Dalam Al-Quran juga sudah disebutkan dalam Surat Al-Maidah ayat 90-91 yang artinya sebagai berikut : "Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, maisir,

Desa Wisata Petungulung, Margopatut, Nganjuk

Hari ini tadi saya mengikuti sebuah diskusi tentang UKM dan beberapa Bank di Nganjuk bersama salah seorang anggota DPD RI. Ditengah diskusi tersebut ada seorang wanita yang mengutarakan uneg-unegnya mengenai sebuah kawasan desa wisata di Kabupaten Nganjuk, sebut saja Bu Ima. Nah dari penjelasan beliau, saya langsung berkata dalam hati " waiki... "  Saya jadi banyak teringat masa lalu saat di Jogja, begitu banyak desa wisata di sana, tapi di Nganjuk belum ada, sampai-sampai saya dan seorang kawan beberapa bulan lalu punya ide buat bikin ini. Tapi belum jadi-jadi, maklum kurang gerak sih... Bersama Pak Camat Sawahan Setelah acara selesai dan saat saya mau pulang, di parkiran tiba-tiba saya diajak seorang kawan untuk ngelihat sebuah desa wisata baru di daerah Kec Sawahan itu. Kawasan ini baru diresmikan sekitar bulan April 2016. Masih kinyis-kinyis tentunya, langsung aja berangkat kesana. Ternyata semobil sama bu Ima tadi. Ngobrol-ngobrol di dalam mobil, saya ambil

Ketika Anak Bertanya Tentang Allah

Allah itu Siapa? Utamanya pada masa emas 0-5 tahun, anak-anak menjalani hidup mereka dengan sebuah potensi menakjubkan, yaitu rasa ingin tahu yang besar. Seiring dengan waktu, potensi ini terus berkembang (Mudah-mudahan potensi ini tidak berakhir ketika dewasa dan malah berubah menjadi pribadi-pribadi “tak mau tahu” alias ignoran, hehehe). Nah, momen paling krusial yang akan dihadapi para orang tua adalah ketika anak bertanya tentang ALLAH. Berhati-hatilah dalam memberikan jawaban atas pertanyaan maha penting ini. Salah sedikit saja, bisa berarti kita menanam benih kesyirikan dalam diri buah hati kita. Nauzubillahi min zalik, ya… Berikut ini saya ketengahkan beberapa pertanyaan yang biasa anak-anak tanyakan pada orang tuanya: Tanya 1: “Bu, Allah itu apa sih?” Tanya 2: “Bu, Bentuk Allahitu seperti apa?” Tanya 3: “Bu, Kenapa kita gak bisa lihat Allah?” Tanya 4: “Bu, Allah itu ada di mana?” Tanya 5: “Bu, Kenapa kita harus nyembah Allah?”