Skip to main content

Tragedi Ospek ITN Malang

Ospek saya tahun 2003, coba cari saya yang mana?
Miris banget lihat beberapa foto yang beredar tentang ospek di ITN Malang, yang sampai menewaskan salah satu mahasiswa baru. Tidak perlu saya upload di sini, mungkin temen-temen pembaca sudah tau semua lewat google. Pertanyaan yang selalu terlintas adalah 'apa yang ada dibenak para senior itu', 'niat apa yang ada di dalam pikiran para senior itu?' Ada berapa banyak mahasiswa lama yang ikut andi dalam kepanitiaan ospek di ITN sih? Apakah mereka semua sudah tidak punya naluri? Apakah tidak ada yang berfikir bahwa pukulan itu pasti menyakitkan saudara yang dipukul? Atau adegan pelecehan seksual apakah juga mendapat restu dari para panitia perempuan?

Tiba-tiba saya ingat saat ospek dulu di kampus saya ITS Surabaya. Keras, tegas, namun bermakna. Sampai-sampai para senior saya mendatangkan anggota TNI untuk melatih fisik dan mental kami sebagai mahasiswa baru. Beberapa yang masih sering saya kenang adalah latihan mental, dimana dengan tekanan dari banyak senior, kami mahasiswa baru secara individu diwajibkan masih memiliki pemikiran jernih atas pendapat-pendapat para senior yang salah. Kami sering adu argumen dengan senior dengan jarak yang sangat dekat, mungkin hanya 10cm tentunya dengan bentakan-bentakan. Kalo ditengah tekanan itu kami ga bisa berfikir jernih hukumannya bisa jadi push up atau scot jump. Fungsinya apa? Melatih fisik dan mental. Namun sekeras apapun tekanan dari para senior itu, tidak ada satupun ada kontak fisik.

Ada 1 kalimat yang sampai sekarang saya ingat, yang keluar dari kakak kelas, dia bernama Ike Rodiyah. Di tengah-tengah lapangan, saat kami kaum pria mahasiswa baru push up, dia hanya teriak :

'ayo pikir!!! jangan kalah sama anak trisakti, mereka swasta tapi bisa membawa perubahan untuk Indonesia'.

Salut untuk mba ike, yang sekarang kabarnya sukses mengikuti suami (yang juga kakak kelas) di Jepang.

Sistem ospek yang ada di ITS waktu itu yang membuat saya juga berpikir, ini pendidikan yang bagus. Melatih berpikir jernih dan tetap berusaha dalam situasi sulit. Dan hal itu pula yang membuat saya semangat saat tahun 2005 menjadi wakil ketua himpunan mahasiswa dan merangkap menjadi ketua panitia ospek jurusan waktu itu.

Dulu, mahasiswa sangat disegani oleh masyarakat. Menjadi agent of change. Saat ini kita sering lihat mahasiswa demo, dan kebanyakan berujung ricuh. Apa mungkin karena salah satu pendidikan di ospek yang salah? Mengedepankan fisik sampai berujung korban jiwa? 

Sering lihat anak SMA tawuran? Apakah mereka meniru kakak kelasnya yang sok jagoan di kampus? Yang hanya berani tawuran, bukan head to head?

Ospek yang benar, akan membuat kita menjadi keluarga, yang saling membutuhkan satu sama lain. Kita akan mengerti posisi kita sebagai mahasiswa. Mengerti tugas dan tanggung jawab sebagai mahasiswa. Semoga tidak ada lagi ospek yang tidak memiliki fungsi. Kasihan nanti adik-adik mahasiswa baru jika salah dalam pendidikan awal. 

Comments

  1. aq ospek oleh pacar trus Alhamdulillah jadi Ibu dari anakku. den\mikian pula berapa temanku.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts

Teknik Selling Rasulullah (3) : 24 Cara Menjual yang Wajib Dihindari

Nah, kali ini saya share juga 24 cara menjual yang wajib dihindari, sesuai yang diajarkan Rasulullah masih dari buku yang sama seperti artikel terkait sebelumnya . Agar penjual profesional mendapat keuntungan luar biasa dan menghasilkan Word of Mouth, ia wajib menghindari 24 cara menjual yang tidak Islami berikut ini : 1. Berbohong Rasulullah saw selalu jujur dalam berjualan, beliau memilih menceritakan berapa harga barang yang dibelinya dan memberi kebebasan para pembeli untuk memberikan keuntungan kepadanya. Nah ini jarang sekali terjadi di masa sekarang. Siap? 2. Menggunakan Undian Menggunakan sistem undian merupakan tindakan yang harus dihindari karena sifatnya sama dengan berjudi. Undian yang dilarang adalah yang dilakukan dengan menarik sejumlah uang untuk memperoleh kupon yang akan diundi. Dalam Al-Quran juga sudah disebutkan dalam Surat Al-Maidah ayat 90-91 yang artinya sebagai berikut : "Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, maisir,

Desa Wisata Petungulung, Margopatut, Nganjuk

Hari ini tadi saya mengikuti sebuah diskusi tentang UKM dan beberapa Bank di Nganjuk bersama salah seorang anggota DPD RI. Ditengah diskusi tersebut ada seorang wanita yang mengutarakan uneg-unegnya mengenai sebuah kawasan desa wisata di Kabupaten Nganjuk, sebut saja Bu Ima. Nah dari penjelasan beliau, saya langsung berkata dalam hati " waiki... "  Saya jadi banyak teringat masa lalu saat di Jogja, begitu banyak desa wisata di sana, tapi di Nganjuk belum ada, sampai-sampai saya dan seorang kawan beberapa bulan lalu punya ide buat bikin ini. Tapi belum jadi-jadi, maklum kurang gerak sih... Bersama Pak Camat Sawahan Setelah acara selesai dan saat saya mau pulang, di parkiran tiba-tiba saya diajak seorang kawan untuk ngelihat sebuah desa wisata baru di daerah Kec Sawahan itu. Kawasan ini baru diresmikan sekitar bulan April 2016. Masih kinyis-kinyis tentunya, langsung aja berangkat kesana. Ternyata semobil sama bu Ima tadi. Ngobrol-ngobrol di dalam mobil, saya ambil

Ketika Anak Bertanya Tentang Allah

Allah itu Siapa? Utamanya pada masa emas 0-5 tahun, anak-anak menjalani hidup mereka dengan sebuah potensi menakjubkan, yaitu rasa ingin tahu yang besar. Seiring dengan waktu, potensi ini terus berkembang (Mudah-mudahan potensi ini tidak berakhir ketika dewasa dan malah berubah menjadi pribadi-pribadi “tak mau tahu” alias ignoran, hehehe). Nah, momen paling krusial yang akan dihadapi para orang tua adalah ketika anak bertanya tentang ALLAH. Berhati-hatilah dalam memberikan jawaban atas pertanyaan maha penting ini. Salah sedikit saja, bisa berarti kita menanam benih kesyirikan dalam diri buah hati kita. Nauzubillahi min zalik, ya… Berikut ini saya ketengahkan beberapa pertanyaan yang biasa anak-anak tanyakan pada orang tuanya: Tanya 1: “Bu, Allah itu apa sih?” Tanya 2: “Bu, Bentuk Allahitu seperti apa?” Tanya 3: “Bu, Kenapa kita gak bisa lihat Allah?” Tanya 4: “Bu, Allah itu ada di mana?” Tanya 5: “Bu, Kenapa kita harus nyembah Allah?”