Skip to main content

Kehidupan Baru Telah Dimulai

Hari ini 11 April 2015, saya merasa kehidupan baru saya telah dimulai. Kenapa? Seperti artikel saya beberapa waktu yang lalu tentang alasan kenapa saya memutuskan untuk pensiun dari karyawan.

Ya, adik perempuan saya hari ini tadi pukul 17.45WIB, resmi ikut sang suami ke Jakarta untuk menjadi istri yang baik. Adik saya yang selama ini satu-satunya yang menemani orang tua saya. Sedih? Pastinya.

Bapak dan Ibu saya, termasuk saya juga, tidak mau menghalangi adik saya untuk meraih surga bersama suaminya. Karena memang itulah kodrat orang tua memiliki anak wanita. Wanita yang telah menikah menjadi milik suami, dan harus patuh pada suami.

Hal ini mengingatkan saya pada sebuah kisah yang pernah saya baca, tapi saya lupa sumbernya. Kisahnya seperti ini :

-----------
Pilih aku, atau Ibumu 
-----------
Pagi-pagi sekali, Sarah mengetuk pintu rumah ibunya. Ia menggendong anaknya dan membawa satu tas besar di tangan kanannya. Dari matanya yg sembab dan merah, ibunya sudah tahu kalau Sarah pasti habis bertengkar lagi dg Rafi suaminya. Meski heran, karena biasanya Sarah hanya sebatas menelpon sambil menangis jika bertengkar dg Rafi. Ayah Sarah yg juga keheranan, segera menghampiri Sarah dan menanyakan masalahnya. 

Sarah mulai menceritakan awal pertengkarannya dg Rafi tadi malam. Sarah kecewa karena Rafi telah membohongi Sarah selama ini. Sarah menemukan buku rekening Rafi terjatuh di dalam mobil. Sarah baru tahu, kalau Rafi selalu menarik sejumlah uang setiap bulan, di tanggal yg.sama. Sementara Sarah tahu, uang yg Sarah terima pun sejumlah uang yg sama. Berarti sudah 1 tahun lebih, Rafi membagi uangnya, setengah untuk Sarah, setengah untuk yg lain. Jangan-jangan ada wanita lain??

Ayah Sarah hanya menghela nafas, wajah bijaksananya tidak menampakkan rasa kaget atau pun marah.

"Sarah..., yg pertama, langkahmu datang ke rumah ayah sudah dilaknat Allah dan para malaikat karena meninggalkan rumah tanpa seizin suamimu". 

Kalimat ayah sontak membuat Sarah kebingungan. Sarah mengira ia akan mendapat dukungan dari ayahnya.

"Yang kedua, mengenai uang suamimu, kamu tidak berhak mengetahuinya. Hakmu hanyalah uang yg diberikan suamimu ke tanganmu. Itu pun untuk kebutuhan rumah tangga. Jika kamu membelanjakan uang itu tanpa izin suamimu, meskipun itu untuk sedekah, itu tak boleh". Lanjut
ayahnya.

"Sarah.., Rafi menelpon ayah dan mengatakan bahwa sebenarnya uang itu memang diberikan setiap bulan untuk seorang wanita. Rafi tidak menceritakannya padamu, karena kamu tidak suka wanita itu sejak lama. Kamu sudah mengenalnya, dan kamu merasa setelah menikah dg Rafi, maka hanya kamulah wanita yg memilikinya".

"Rafi meminta maaf kpd ayah karena ia hanya berusaha menghindari pertengkaran denganmu. Ayah mengerti karena ayah pun sudah mengenal watakmu".

Mata ayah mulai berkaca-kaca.
"Sarah..., kamu harus tahu, setelah kamu menikah maka yg wajib kamu taati adalah suamimu. Jika suamimu ridho padamu, maka Allahpun Ridho. Sedangkan suamimu, ia wajib taat kepada ibunya. Begitulah Allah mengatur laki-laki untuk taat kepada ibunya. Jangan sampai kamu menjadi penghalang bakti suamimu kepada ibundanya".

"Suamimu, dan harta suamimu milik ayahnya".

Ayah mengatakan itu dg tangis. Air matanya semakin banyak membasahi pipinya. 

Seorang ibu melahirkan anaknya dg susah payah dan kesakitan. Kemudian ia membesarkannya hingga
dewasa. Sampai anak laki lakinya menikah, ia melepasnya begitu saja. 

Anak laki-laki itu akan sibuk dg kehidupan barunya. Bekerja untuk keluarga barunya. Mengerahkan seluruh hidupnya untuk istri dan anak-anaknya. Anak laki laki itu hanya menyisakan sedikit waktu untuk sesekali berjumpa dg ibunya. 1 bulan sekali, atau bahkan hanya1 tahun sekali.

"Kamu yg sejak awal menikah tidak suka dg ibu mertuamu. Kenapa? Karena rumahnya kecil dan sempit? Sehingga kamu merajuk kpd suamimu bahwa kamu tidak bisa tidur disana. Anak-anakmu pun tidak akan betah disana. Sarah.., mendengar ini ayah sakit sekali".

"Lalu, jika kamu saja merasa tidak nyaman tidur di sana. Bagaimana dg ibu mertuamu yg dibiarkan saja untuk tinggal disana?"

"Uang itu diberikan untuk ibunya. Rafi ingin ayahnya berhenti berkeliling menjual gorengan. Dari uang itu ibunda Rafi hanya memakainya secukupnya saja, selebihnya secara rutin dibagikan ke anak-anak yatim dan orang-orang tidak mampu di kampungnya. Bahkan masih cukup untuk menggaji seorang guru ngaji di kampung itu" lanjut ayah.

Sarah membatin dalam hatinya, uang yg diberikan Rafi sering dikeluhkannya kurang. Karena Sarah butuh banyak pakaian untuk mengantar jemput anak sekolah. Sarah juga sangat menjaga penampilannya untuk merawat wajah dan tubuhnya di spa. Berjalan jalan setiap minggu. Juga berkumpul sesekali dg teman-temannya di restoran.

Sarah menyesali sikapnya yg tak ingin dekat-dekat dg mertuanya yg hanya seorang tukang gorengan. Tukang gorengan yang berhasil menjadikan Rafi seorang sarjana, mendapatkan pekerjaan yg diidamkan banyak orang. Berhasil mandiri, hingga Sarah bisa menempati rumah yg nyaman dan mobil yg bisa ia gunakan setiap hari.

"Ayaaah, maafkan Sarah", tangis sarah meledak. Ibunda Sarah yg sejak tadi duduk di samping Sarah segera memeluk Sarah.

"Sarah, kembalilah ke rumah suamimu. Ia orang baik. Bantulah suamimu berbakti kepada orang tuanya. Bantu suamimu menggapai surganya, dan dg sendirinya, ketaatanmu kpd suamimu bisa menghantarkanmu ke surga".

Ibunda sarah membisikkan kalimat itu ke telinga Sarah. Sarah hanya menjawabnya dg anggukan, ia menahan tangisnya. Batinnya sakit, menyesali sikapnya. Namun Sarah berjanji dalam hatinya, untuk menjadi istri yang taat pada suaminya... Masya Allah.
--------

Kemarin, 10 april 2015, Paman saya yang juga ayahanda dari temen smp dan sma, Nur Mayke, meninggal dunia dikarenakan sakit. Beliau memiliki 3 orang anak yang semuanya perempuan. Berarti ada 1 lagi keluarga yang juga saya jaga, karena di rumah Paman saya saat ini sudah tidak ada lagi seorang lelaki, kecuali saat suami Nur Mayke pulang ke Nganjuk.

Doa saya (dan mohon dibantu doa pembaca semuanya), agar saya dan keluarga yang menjadi tanggung jawab saya selalu diberi kekuatan, kesehatan serta kebahagiaan.

Aamiin aamiin Ya Robbal 'Alamin...

Terima kasih :)

Comments

  1. kehidupan baru saya juga telah dimulai mas bro

    ReplyDelete
    Replies
    1. semoga semuanya dimudahkan ya mas bro...
      aamiin...

      Delete

Post a Comment

Popular Posts

Teknik Selling Rasulullah (3) : 24 Cara Menjual yang Wajib Dihindari

Nah, kali ini saya share juga 24 cara menjual yang wajib dihindari, sesuai yang diajarkan Rasulullah masih dari buku yang sama seperti artikel terkait sebelumnya . Agar penjual profesional mendapat keuntungan luar biasa dan menghasilkan Word of Mouth, ia wajib menghindari 24 cara menjual yang tidak Islami berikut ini : 1. Berbohong Rasulullah saw selalu jujur dalam berjualan, beliau memilih menceritakan berapa harga barang yang dibelinya dan memberi kebebasan para pembeli untuk memberikan keuntungan kepadanya. Nah ini jarang sekali terjadi di masa sekarang. Siap? 2. Menggunakan Undian Menggunakan sistem undian merupakan tindakan yang harus dihindari karena sifatnya sama dengan berjudi. Undian yang dilarang adalah yang dilakukan dengan menarik sejumlah uang untuk memperoleh kupon yang akan diundi. Dalam Al-Quran juga sudah disebutkan dalam Surat Al-Maidah ayat 90-91 yang artinya sebagai berikut : "Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, maisir,

Desa Wisata Petungulung, Margopatut, Nganjuk

Hari ini tadi saya mengikuti sebuah diskusi tentang UKM dan beberapa Bank di Nganjuk bersama salah seorang anggota DPD RI. Ditengah diskusi tersebut ada seorang wanita yang mengutarakan uneg-unegnya mengenai sebuah kawasan desa wisata di Kabupaten Nganjuk, sebut saja Bu Ima. Nah dari penjelasan beliau, saya langsung berkata dalam hati " waiki... "  Saya jadi banyak teringat masa lalu saat di Jogja, begitu banyak desa wisata di sana, tapi di Nganjuk belum ada, sampai-sampai saya dan seorang kawan beberapa bulan lalu punya ide buat bikin ini. Tapi belum jadi-jadi, maklum kurang gerak sih... Bersama Pak Camat Sawahan Setelah acara selesai dan saat saya mau pulang, di parkiran tiba-tiba saya diajak seorang kawan untuk ngelihat sebuah desa wisata baru di daerah Kec Sawahan itu. Kawasan ini baru diresmikan sekitar bulan April 2016. Masih kinyis-kinyis tentunya, langsung aja berangkat kesana. Ternyata semobil sama bu Ima tadi. Ngobrol-ngobrol di dalam mobil, saya ambil

Ketika Anak Bertanya Tentang Allah

Allah itu Siapa? Utamanya pada masa emas 0-5 tahun, anak-anak menjalani hidup mereka dengan sebuah potensi menakjubkan, yaitu rasa ingin tahu yang besar. Seiring dengan waktu, potensi ini terus berkembang (Mudah-mudahan potensi ini tidak berakhir ketika dewasa dan malah berubah menjadi pribadi-pribadi “tak mau tahu” alias ignoran, hehehe). Nah, momen paling krusial yang akan dihadapi para orang tua adalah ketika anak bertanya tentang ALLAH. Berhati-hatilah dalam memberikan jawaban atas pertanyaan maha penting ini. Salah sedikit saja, bisa berarti kita menanam benih kesyirikan dalam diri buah hati kita. Nauzubillahi min zalik, ya… Berikut ini saya ketengahkan beberapa pertanyaan yang biasa anak-anak tanyakan pada orang tuanya: Tanya 1: “Bu, Allah itu apa sih?” Tanya 2: “Bu, Bentuk Allahitu seperti apa?” Tanya 3: “Bu, Kenapa kita gak bisa lihat Allah?” Tanya 4: “Bu, Allah itu ada di mana?” Tanya 5: “Bu, Kenapa kita harus nyembah Allah?”