Skip to main content

Sebuah Keyakinan Pada Diri Sendiri

Beberapa hari lalu saya mengikuti sebuah camp, dimana isinya dihadiri oleh anak-anak muda yang penuh semangat berwirausaha. Saya pikir saya yang paling tua, ternyata ada beberapa yang usianya lebih dari saya. Tapi tetap saja, saya masuk golongan tertua. Hahahasem...

Saya mendapatkan jatah teman sekamar dari Malang, Jawa Timur. Dia bernama Annur. Setelah ashar, kami masuk hotel dan berkenalan sampai akhirnya dia bercerita tentang usahanya. Dia merupakan seorang supplier hotel. Yang dia supply seperti sandal, sabun, dan lain-lain untuk kebutuhan kamar hotel.

Take action make it happen !!!
Hebatnya usaha itu adalah usaha yang ga disangka oleh dia. Suatu ketika saat jadi karyawan, dia didatangin oleh pemilik hotel. Pemilik hotel tanya kepada Annur sambil menunjukkan sebuah sandal hotel, "kamu tau ga di sini yang bisa bikin kayak gini". Karena Annur ga tau, dia dikasih tugas untuk mencari tau.

Setelah beberapa lama dia mencari tau, dia menghadap pemilik hotel "Pak ga ada yang bisa bikin sandal kayak gitu daerah sini". Anehnya pemilik hotel tadi menawarkan ke teman baru saya itu "kamu aja yang bikin, nih 3 juta buat modal". Annur galau, tapi dia mengambil kesempatan, yang akhirnya dia memutuskan resign dari karyawan untuk menggeluti usaha produksi sandal hotel ini.

Setelah beberapa tahun, Annur dapat masukan dari temannya untuk membesarkan usahanya, karena potensinya bagus. Tapi Annur tidak yakin bisa membesarkan usahanya dan merasa cukup begini saja, karena pelanggannya sudah ada 32 hotel di Malang.

Perbincangan perkenalan kita tidak lama, karena sudah waktunya berkumpul di sebuah meeting room untuk materi pertama. Materi yang membutuhkan konsentrasi tinggi, menguras pikiran dan jiwa. Materi yang sempat membuat banyak jiwa terguncang. Luar biasa, ga terasa sudah sampai dini hari. Tidak sempat ngobrol sama sekali, dan tertidur.

Pagi harinya, mungkin kita masih sama2 ngantuk meski sudah mandi, tidak ada obrolan sama sekali. Kita hanya menyeduh teh hangat yang kita buat bersama dalam sebuah kebisuan suasana. Tapi tiba-tiba dia berjalan menuju pojok ruangan untuk mengambil kertas. Dia menulis sesuatu, dan ga lama kemudian dia menyerahkan kertas itu kepada saya. Ini isinya...

'Bro aku saiki YAKIN'
Saya kaget setelah melihat isi kertas itu, saya terharu dan merangkulnya. Seperti sahabat lama yang sudah lama tidak ketemu. Hari-hari berikutnya tampak wajah optimis yang ada dalam dirinya. Lagi-lagi saya terharu... Tampak wajah optimis di hari terakhir diantara teman-teman peserta. Aura optimis dan keyakinan luar biasa sudah ada dalam diri kami masing-masing.

Alhamdulillah...
Terima kasih saya sudah diberi kesempatan luar biasa bertemu orang-orang yang memiliki value yang tinggi, dan akan lebih tinggi lagi. Terima kasih Ecamp, Entrepreneur Camp.


Comments

Popular Posts

Teknik Selling Rasulullah (3) : 24 Cara Menjual yang Wajib Dihindari

Nah, kali ini saya share juga 24 cara menjual yang wajib dihindari, sesuai yang diajarkan Rasulullah masih dari buku yang sama seperti artikel terkait sebelumnya . Agar penjual profesional mendapat keuntungan luar biasa dan menghasilkan Word of Mouth, ia wajib menghindari 24 cara menjual yang tidak Islami berikut ini : 1. Berbohong Rasulullah saw selalu jujur dalam berjualan, beliau memilih menceritakan berapa harga barang yang dibelinya dan memberi kebebasan para pembeli untuk memberikan keuntungan kepadanya. Nah ini jarang sekali terjadi di masa sekarang. Siap? 2. Menggunakan Undian Menggunakan sistem undian merupakan tindakan yang harus dihindari karena sifatnya sama dengan berjudi. Undian yang dilarang adalah yang dilakukan dengan menarik sejumlah uang untuk memperoleh kupon yang akan diundi. Dalam Al-Quran juga sudah disebutkan dalam Surat Al-Maidah ayat 90-91 yang artinya sebagai berikut : "Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, maisir,

Desa Wisata Petungulung, Margopatut, Nganjuk

Hari ini tadi saya mengikuti sebuah diskusi tentang UKM dan beberapa Bank di Nganjuk bersama salah seorang anggota DPD RI. Ditengah diskusi tersebut ada seorang wanita yang mengutarakan uneg-unegnya mengenai sebuah kawasan desa wisata di Kabupaten Nganjuk, sebut saja Bu Ima. Nah dari penjelasan beliau, saya langsung berkata dalam hati " waiki... "  Saya jadi banyak teringat masa lalu saat di Jogja, begitu banyak desa wisata di sana, tapi di Nganjuk belum ada, sampai-sampai saya dan seorang kawan beberapa bulan lalu punya ide buat bikin ini. Tapi belum jadi-jadi, maklum kurang gerak sih... Bersama Pak Camat Sawahan Setelah acara selesai dan saat saya mau pulang, di parkiran tiba-tiba saya diajak seorang kawan untuk ngelihat sebuah desa wisata baru di daerah Kec Sawahan itu. Kawasan ini baru diresmikan sekitar bulan April 2016. Masih kinyis-kinyis tentunya, langsung aja berangkat kesana. Ternyata semobil sama bu Ima tadi. Ngobrol-ngobrol di dalam mobil, saya ambil

Ketika Anak Bertanya Tentang Allah

Allah itu Siapa? Utamanya pada masa emas 0-5 tahun, anak-anak menjalani hidup mereka dengan sebuah potensi menakjubkan, yaitu rasa ingin tahu yang besar. Seiring dengan waktu, potensi ini terus berkembang (Mudah-mudahan potensi ini tidak berakhir ketika dewasa dan malah berubah menjadi pribadi-pribadi “tak mau tahu” alias ignoran, hehehe). Nah, momen paling krusial yang akan dihadapi para orang tua adalah ketika anak bertanya tentang ALLAH. Berhati-hatilah dalam memberikan jawaban atas pertanyaan maha penting ini. Salah sedikit saja, bisa berarti kita menanam benih kesyirikan dalam diri buah hati kita. Nauzubillahi min zalik, ya… Berikut ini saya ketengahkan beberapa pertanyaan yang biasa anak-anak tanyakan pada orang tuanya: Tanya 1: “Bu, Allah itu apa sih?” Tanya 2: “Bu, Bentuk Allahitu seperti apa?” Tanya 3: “Bu, Kenapa kita gak bisa lihat Allah?” Tanya 4: “Bu, Allah itu ada di mana?” Tanya 5: “Bu, Kenapa kita harus nyembah Allah?”