Skip to main content

Desa Wisata Petungulung, Margopatut, Nganjuk

Hari ini tadi saya mengikuti sebuah diskusi tentang UKM dan beberapa Bank di Nganjuk bersama salah seorang anggota DPD RI. Ditengah diskusi tersebut ada seorang wanita yang mengutarakan uneg-unegnya mengenai sebuah kawasan desa wisata di Kabupaten Nganjuk, sebut saja Bu Ima. Nah dari penjelasan beliau, saya langsung berkata dalam hati "waiki...

Saya jadi banyak teringat masa lalu saat di Jogja, begitu banyak desa wisata di sana, tapi di Nganjuk belum ada, sampai-sampai saya dan seorang kawan beberapa bulan lalu punya ide buat bikin ini. Tapi belum jadi-jadi, maklum kurang gerak sih...

Bersama Pak Camat Sawahan
Setelah acara selesai dan saat saya mau pulang, di parkiran tiba-tiba saya diajak seorang kawan untuk ngelihat sebuah desa wisata baru di daerah Kec Sawahan itu. Kawasan ini baru diresmikan sekitar bulan April 2016. Masih kinyis-kinyis tentunya, langsung aja berangkat kesana. Ternyata semobil sama bu Ima tadi. Ngobrol-ngobrol di dalam mobil, saya ambil kesimpulan "wah ini proyek luar biasa, sosialnya keren". Pengen segera sampai lokasi jadinya, pengen lihat para pemuda yang informasinya kreatif dan berani. Banyak yang hanya lulusan tingkat dasar namun punya semangat tinggi untuk memajukan daerah tempat tinggalnya.

Sesampai di lokasi, saat memasuki pintu masuknya berupa sebuah jembatan, langsung saya bilang "wow... ini keren banget". Jembatannya lumayan panjang, karena membentang di atas sebuah sungai yang lebar. Banyak batuan besar yang asik buat ngapain aja.

Ada sekolah rakyat yang khusus ngajari penduduk setempat. Ada sarana outbond juga seperti lapangan voli, flying fox, arung jeram, rencana akan dibangun kolam renang, dan sebagainya. Pesen makanan, di makan di gazebo-gazebo yang udah disediain. Tinggal pilih aja suka di gazebo dengan view yang mana. Memang saat saya kunjungi masih belum 100% jadi, tapi itu tadi udah bagus banget. Berasa bukan di Nganjuk. Suer deh...

Nih saya liatin foto-fotonya 





Saya juga sempat nyobain makanan bernama INTIL. Enak dan gurih lho..
Makanan kayak apa tuh? Semacam nasi goreng tapi bahannya tiwul. Jadi nasi tiwul goreng. ambarnya seperti di bawah ini. Warnanya aja juga beda sama nasi goreng lainnya. Lalu minumnya es kelapa muda, rasanya juga beda. Pokoknya semua beda lah...




Saran, saya, segera saja kesana bersama keluarga, teman dan tetangga Anda. Atau bikin acara acara reuni juga bisa lho...


Comments

Post a Comment

Popular Posts

Teknik Selling Rasulullah (3) : 24 Cara Menjual yang Wajib Dihindari

Nah, kali ini saya share juga 24 cara menjual yang wajib dihindari, sesuai yang diajarkan Rasulullah masih dari buku yang sama seperti artikel terkait sebelumnya . Agar penjual profesional mendapat keuntungan luar biasa dan menghasilkan Word of Mouth, ia wajib menghindari 24 cara menjual yang tidak Islami berikut ini : 1. Berbohong Rasulullah saw selalu jujur dalam berjualan, beliau memilih menceritakan berapa harga barang yang dibelinya dan memberi kebebasan para pembeli untuk memberikan keuntungan kepadanya. Nah ini jarang sekali terjadi di masa sekarang. Siap? 2. Menggunakan Undian Menggunakan sistem undian merupakan tindakan yang harus dihindari karena sifatnya sama dengan berjudi. Undian yang dilarang adalah yang dilakukan dengan menarik sejumlah uang untuk memperoleh kupon yang akan diundi. Dalam Al-Quran juga sudah disebutkan dalam Surat Al-Maidah ayat 90-91 yang artinya sebagai berikut : "Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, maisir,

Ketika Anak Bertanya Tentang Allah

Allah itu Siapa? Utamanya pada masa emas 0-5 tahun, anak-anak menjalani hidup mereka dengan sebuah potensi menakjubkan, yaitu rasa ingin tahu yang besar. Seiring dengan waktu, potensi ini terus berkembang (Mudah-mudahan potensi ini tidak berakhir ketika dewasa dan malah berubah menjadi pribadi-pribadi “tak mau tahu” alias ignoran, hehehe). Nah, momen paling krusial yang akan dihadapi para orang tua adalah ketika anak bertanya tentang ALLAH. Berhati-hatilah dalam memberikan jawaban atas pertanyaan maha penting ini. Salah sedikit saja, bisa berarti kita menanam benih kesyirikan dalam diri buah hati kita. Nauzubillahi min zalik, ya… Berikut ini saya ketengahkan beberapa pertanyaan yang biasa anak-anak tanyakan pada orang tuanya: Tanya 1: “Bu, Allah itu apa sih?” Tanya 2: “Bu, Bentuk Allahitu seperti apa?” Tanya 3: “Bu, Kenapa kita gak bisa lihat Allah?” Tanya 4: “Bu, Allah itu ada di mana?” Tanya 5: “Bu, Kenapa kita harus nyembah Allah?”