Magang atau prakerin (praktek kerja industri), atau PSG, atau PKL praktek kerja lapangan atau apalagi ya istilahnya, merupakan sebuah kegiatan pelatihan kerja yang biasanya dilakukan mahasiswa tingkat akhir atau anak SMK sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan proses pendidikannya. Kegiatan ini sangat bagus sekali, mengenalkan siswa ke dunia nyata di dunia kerja.
Tapi banyak yang menempuh magang tersebut hanya asal-asalan. Banyak banget. Di Nganjuk saja, saya menjumpai banyaknya anak magang yang notabene yang benar-benar membutuhkan pandangan dalam dunia kerja namun setelah magang, tidak memiliki hasil apa-apa dalam pengalamannya. Bukan salah si anak magang, tapi salah pemilik tempat usaha dimana banyak yang tidak memberikan arahan atau ilmu pengetahuan di dunia kerja. Dan mungkin juga kesalahan dari sekolahnya yang merekomendasikan tempat praktek atau bisa juga menutup mata akan kondisi anak didiknya di tempat kerja.
Pengalaman saya melakukan interview pada anak-anak magang, dan mengamati banyak tempat magang sungguh sedih sebenernya.
Contohnya gini,
- anak magang jurusan pemasaran, lalu dia magang di sebuah toko, tugasnya adalah hanya untuk mengemas barang-barang. Atau memasukkan dalam kantong kresek apa yang sudah dihitung oleh kasir.
- lebih parah lagi mungkin yang magang di sebuah instansi negeri. Tugasnya hanya untuk fotokopi berkas. Kalo ga ada yang difotokopi ya nganggur seharian, cuma berharap jam kerja segera habis.
- Yang penting tiap hari masuk, ada absen dan laporan. titik.
Nah hasil pengamatan magang di usaha kecil justru memberikan banyak sekali manfaat-manfaat bagi para peserta magang sendiri. Contohnya gini,
- anak magang diajak bareng-bareng memasarkan produk
- anak magang diajak ikut serta berfikir bagaimana usaha kecil dapat lebih berkembang
- anak magang diajak berfikir memberikan inovasi-inovasi baru dalam usaha kecil tersebut
- intinya anak magang ga hanya nganggur ngopi berkas, atau cuma ngopi beneran

Prihatin dengan banyaknya anak magang yang 'magabut' itu, saya mencoba membuat sebuah program magang atau prakerin di Nganjuk yang lebih produktif, terutama dalam hal pemasaran. Saya menawarkan ke beberapa sekolah di Nganjuk, saya menjelaskan program pembelajaran yang nantinya akan didapat anak magang tersebut, dan alhamdulillah ga laku. Hahaha
Namun justru permintaan dari luar kota yang banyak masuk. Dan untuk bulan ini, sudah kloter kedua anak magang dari universitas.
Dalam gambar tersebut, anak magang saya ajak untuk memperdalam pembacaan alquran sebelum memulai bekerja, lamanya adalah sekuat mereka. Setelah mengaji, mereka lanjut bekerja. Mempelajari dan mempraktekkan bagaimana sistem pemasaran online yang bawangkita terapkan selama ini. Setelah mereka tahu bagaimana proses produksi hingga cara pemasaran, mereka mempelajari bagaimana membuat bisnis plan yang sangat sederhana namun bisa powerfull untuk memulai usaha.
Harapan saya adalah, mereka yang magang, setelah lulus atau bahkan sebelum lulus kuliah, sudah mengerti bagaimana langkah-langkah jika mereka akan memulai sebuah usaha. Menjadi seorang entrepreneur muda. Semoga bermanfaat dan barokah.
Comments
Post a Comment