Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Opini

Ide Pembangunan di Nganjuk

Sebagian orang suka dengan hadirnya pabrik-pabrik di kota ini. Cari kerja ga perlu jauh-jauh. UMR makin lama makin tinggi. Nganjuk makin dikenal karena banyak industri besar. Kalo saya justru berfikirnya berbeda. Dengan banyaknya pabrik, efek jangka panjangnya adalah bisa jadi nanti jadi banyak yang bermental buruh. Lulus sekolah berusaha daftar menjadi buruh di pabrik2 itu. Padahal di sekolah2 sekarang ini setau saya sudah mulai diajarkan kewirausahaan. Memang ga semuanya nanti akan jadi buruh, atau karyawan pabrik istilah kerennya. Tapi sekarang aja banyak yang orang tua yang lebih suka anaknya ngantor di pabrik itu daripada meneruskan usahanya, atau meneruskan jadi petani. Ya ga sih? Trus dibangun apa dong? Saya pengennya dibangunin universitas. Universitas yang keren sekaligus. Misalnya kerjasama dengan UI atau ITB atau poltek Bandung, misal. Biasanya kan ada tuh kampus cabang. Seperti Univ Brawijaya ada di Kediri. Kenapa harus UI atau ITB? ...

Bersainglah di Kualitas

Kualitas itu lebih baik dari kuantitas.  Sampai saya nulis ini, saya masih percaya bahwa bersaing di kualitas itu jauh lebih nikmat daripada bersaing di harga termurah. Bersaing di harga termurah (murah-murahan) itu capek, beneran capek. Saya pernah juga menjual bawang goreng kiloan, grosiran. Kualitas hampir sama dengan bawangkita harga kiloan. Namun karena memang bersaing di murah-murahan, ada orang lain menjual lebih murah dikit, konsumen pindah. Target marketnya waktu itu memang ke orang yang beli kiloan, mereka jual ke warung makan. Buat target market saya, makin murah makin bagus. Tapi bakal capek. Di atas langit masih ada langit, begitu juga di bawah tanah masih ada tanah. Akhirnya saya sudah tidak lagi menjual yang curah, namun menggunakan kualitas terbaik, dengan brand yang sudah baik. Bersaing pada kualitas akan mendapatkan market tersendiri. Lebih enak, lebih nikmat. Punya kebanggaan tersendiri. Carilah konsumen juga yang juga berkualitas. Dengan kualitas...

Kompetitor adalah motivator.

Ada sebagian orang yang tak nyaman jika usahanya ada yang menyaingi. Apalagi yang menjadi kompetitornya adalah tetangga, atau teman, atau saudara sendiri. Dan ada yang lebih tak nyaman lagi, yang menjadi kompetitor adalah karyawannya sendiri. Ada. Saya mungkin sebaliknya. Setahun sejak usaha Bawang Goreng Nabati saya banyak mengajak orang di Nganjuk untuk ikutan usaha BAWANG Goreng. Saya selalu bilang usaha ini laku dan potensi. Gimana tidak, hampir setiap rumah, setiap warung / restaurant membutuhkan BAWANG Goreng. Iya kan? Kenapa begitu? Karena sejak saat itu saya punya impian yaitu BAWANG Goreng menjadi oleh-oleh khas dari Nganjuk. Karena komoditi terbesar di kota angin ini adalah BAWANG Merah. Semakin banyak yang produksi BAWANG Goreng, Nganjuk akan semakin dikenal dengan produk ini. Contoh, kalo diajak makan malam di Jl. A Yani Nganjuk, makan apa yang terlintas di pikiran kamu? Pasti makan nasi pecel. Contoh lain, kalo di Jakarta, kalo mau beli HP harus pergi k...

Mobile Apps yang Mubadzir

Sejak berkecimpung di dunia usaha, saya banyak bertemu para stake holder di kota tempat tinggal saya, Nganjuk Jawa Timur. Banyak juga akhirnya memiliki teman baru dari dunia yang sama. Dari 2 tahun yang lalu tak sedikit yang meminta saya untuk membuat sebuah mobile apps (aplikasi di HP terutama untuk Android) dengan berbagai tujuan. Ada yang untuk menampilkan produk UKM Nganjuk, ada juga untuk menampilkan tempat wisata, ada juga yang ingin menampilkan program kerja, dan lain-lain. Namun saya selalu menolaknya. Kenapa? Ya karena saya ga bisa. Hahaha Pandangan saya adalah ga bakal berguna saja aplikasi semacam itu.  Banyak dari pihak kedinasan yang bisa menganggarkan biaya besar untuk membuat semacam itu, tapi saya selalu bilang itu buang-buang duit saja.  Banyak yang ingin terlihat modern, tapi ga melihat kebutuhan. Kok bisa? Dulu, saat diminta untuk membuat aplikasi untuk menampilkan produk-produk Nganjuk, saya balik tanya beberapa hal. 1. Apakah memang ...

Garam dan Kecintaan Kepada Indonesia

Di banyak status, di banyak group Whatsapp banyak yang membahas tentang langkanya garam dan mahalnya garam tersebut. Akhirnya, kita yang punya banyak laut harus impor garam. Sedih. Saya lebih suka pembahasan yang memang selama ini kita suka jajan produk luar. Selama ini yang menggaungkan dan menggerakkan untuk membela dan membeli produk lokal Indonesia hanyalah pemilik usahanya saja, UKM nya saja. Sementara yang ga punya usaha lebih suka jajan produk orang lain.  Semua orang tentu sangat senang produknya dibeli, tapi ga semua orang senang membeli produk temannya, meskipun sesama UKM, meskipun satu komunitas. Jadi, ga semua UKM juga ikutan aksi nyata untuk bela dan beli produk UKM. Padahal sering kita dengar istilah 'what you give is what you get'. Begitu juga dengan sebagian pemerintahnya, gaungan untuk bela dan beli produk rakyatnya, hanyalah sebatas slogan, wacana, dan hanya sebatas simbol kepedulian, untuk menghasilkan sebuah program-program kerja. Aksi nyata...

Car Free Night di Nganjuk

Semalam ngobrol sama temen-temen YUK yang kreatifitasnya di atas genteng, sambil ngelihat Jl. A Yani yang udah lengang. Karena semakin banyak pelaku usaha di Nganjuk dan aktifitas di alun-alun makin rame dan asik, kepikirlah ide Car Free Night antara alun-alun sampe perempatan A. Yani. Kira-kira gambarannya kayak gini, semacam foodstreet di luar sana. Parkir semua di alun-alun. Ada lapak mungkin seperti CFD lokasinya di tengah jalan. Orang-orang duduk santai sambil makan di jalanan. Disediain meja kursi santai bulet-bulet, pake tiker juga oke. Atasnya dikasih payung-payung yang digantung diantara toko kanan kiri, biar syahdu. Pertokoan tetap buka, dan pasti juga seneng karena banyak orang di sepanjang depan toko mereka. Gandeng semua penyedia jasa internet buat kasih free wifi. Ajak semua club motor biar ga gerombol sendiri-sendiri, biar ga balap liar. Ajak para musisi lokal untuk tampil, kasih tempat. Ajak juga yang jomblo jomblo biar seneng malem mingguny...

Surat Untuk Teman-Teman UKM Ku

Teman, saya mengucapkan selamat telah memilih jalan hidupmu sebagai seorang wirausahawan. Ada banyak harap dari banyak orang kepadamu, ada banyak doa yang tertuju untukmu . Tetaplah berjuang untuk kemajuan usahamu.  Tolong jangan terlalu melihat ke samping (melihat usaha orang lain), teruslah melihat ke depan, fokuslah sama usahamu saat ini, fokuslah pada visi misimu sendiri. Bertahanlah minimal 5 tahun untuk mempertahankan produkmu sendiri. Negara ini butuh dirimu. Negara ini butuh produkmu. Negara ini sedang kekurangan produk asli anak negeri. Dari kita bangun tidur, sampai tidur lagi, mayoritas kita mengkonsumsi produk negara lain. Saat kita memakai baju, semoga baju kita, bajumu, baju karyawanmu, semoga di cetak sama temanmu dari Indonesia, semoga benangnya dari pabrik yang asli milik Indonesia, dan semoga bahan baku dan alat-alat di pabrik benang itu juga buatan dari Indonesia. Teman, saya titip salam untuk anak-anakmu. Ga perlu bercita-cita tinggi untuk menja...

Bisnis Online itu (tidak) Mudah

Anda ingin punya usaha online shop? Atau Anda sudah memiliki bisnis online tapi masih sepi dari orderan? Anda mengira online shop itu mudah? Hehehe, tidak semudah yang orang ceritakan kepada Anda. Tulisan saya kali ini mungkin akan berbeda dengan apa yang diceritakan oleh kebanyakan orang tentang online shop. Lho katanya online shop itu mudah? Mudah bagi orang-orang yang memang sudah mengerti dan memperhatikan hal-hal sepele, yang dapat berpengaruh besar kepada penjualan / bisnis online shop Anda. Inilah ketidakmudahan dalam menjalankan online shop, yang harus Anda perhatikan. 1. Menjaga postingan / update status Anda. Banyak para pebisnis olshop (online shop) yang hanya asal dagang. Setelah update status galau bahkan marah-marah (entah sama temennya, kompetitornya, pacarnya, atau bahkan sama selingkuhannya), mereka tiba-tiba posting jualannya. Kira-kira calon pembeli Anda akan berpikiran apa tentang dagangan Anda? Mereka (sedikit atau banyak), akan cu...

Indonesia Wajib Militer, Saya Daftar !!!

Tadi siang saat ketemu Bapak di rumah yang sedang nonton berita, ada berita bahwa Indonesia akan memberlakukan wajib militer yang istilahnya diganti dengan bela negara. Dengan spontan saya bilang, 'Pak saya mau nih kalo ada, Insya Allah daftar lah nanti...' Bapak heran, kok saya mau. Lalu saya jelaskan, kalo dari dulu saya itu ingin di Indonesia ada wajib militer. Kenapa? Karena kita bisa sehat, badan kuat, ga perlu ikut nge gym hahaha. Padahal saya mau ngomong kalo dengan wajib militer kita bisa menumbuhkan rasa nasionalisme, terutama untuk anak-anak muda. Biar ga mainan sosmed mulu. Di sisi lain, wajib militer itu sama dengan olah raga. Syukur-syukur kalo di bayar ya kan? Udah dapet trainer gratis, ngajarin kita disiplin, kita jadi lebih sehat, lebih bugar, dan yang pasti akan jadi pemuda yang lebih cinta pada negara. Insya Allah... Kalo saya pribadi, semoga ada beneran deh ini wajib militer di Indonesia. Biar kita ga jadi bangsa yang loyo. Kan katanya mens...

Satu atau Seribu ?

Tebak ini gambar siapa? Pasti semuanya bakal jawab 'BRUCE LEE', keliatan usianya, hahaha... Bruce Lee, kita pasti sudah tau semua kan ya, bagaimana kemampuannya dia untuk beladiri. Karena saking hebatnya sampai main tenis meja saja dia menggunakan ruyung. Tapi meskipun dia hebat, dia tetap sadar, bahwa masih ada langit di atas langit. Dan dia masih takut sama seseorang. Siapakah itu? Bruce Lee, takut dengan seseorang yang memiliki 1 jurus tapi dilatih 1000 kali daripada seseorang yang memiliki 1000 jurus tapi hanya dilatih 1 kali. Artinya apa? Bruce Lee takut dengan orang-orang yang fokus, yang expert, takut sama specialist. Contoh di kehidupan kita sehari-hari. Kalo kita ada gangguan dengan telinga kita, pastinya kita akan memilih ke dokter THT daripada dokter umum kan. Dan biasanya tarif dokter spesialis jauh lebih mahal daripada dokter umum. Bener apa bener? Begitu juga dalam dunia usaha. Saya lebih suka disebut dengan 'si anak bawang' darip...

Berdagang (Bisnis) Itu Menyehatkan

Beberapa bulan terakhir ini, aktifitas saya adalah murni sebagai seorang pedagang. Pedagang kebutuhan meja makan, yaitu BawangKita . Dalam perjalanannya itu saya mendapati berbagai pengalaman yang selama ini jarang saya rasakan. Setelah mengakhiri rutinitas saya sebagai karyawan selama 9 tahun itu, saya lebih sering berada di rumah. Bersama istri terutama. Dan alhamdulillah saat ini sudah diberi amanah untuk mendidik si buah hati, Nabila Syifa Azzahra. Dan saya memiliki banyak waktu bersama mereka, melihat perkembangan buah hati hampir tiap detik. Selain hal tersebut pula, ada yang hal yang tidak kalah penting. Saya semakin terjalin silaturahim, terutama dengan teman-teman saya yang telah lama tidak komunikasi. Temen seangkatan saat SD, SMP, SMA bahkan teman saat saya kuliah di Surabaya maupun Jakarta, kembali tersambung. Silaturahim dengan tetangga sudah mulai sering. Dahulu sampai saya menyebut diri saya sendiri sebagai orang yang tidak bertetangga, karena saya harus ber...

HOT!!! Cara Tercepat Dapetin Duit Halal

Duit, atau uang, semua orang pasti membutuhkannya. Termasuk Anda juga bukan? Nah kali ini saya akan sharing pengalaman saya dapetin duit dengan cepat dan halal, Oiya, baca sampe tuntas ya, ini bukan bahas MLM :)) Coba sebutkan ada berapa cara dapetin duit halal, ingat yang HALAL. . . . . . . . Nah saya rasa jawaban pembaca bener semua. Yuk kita bahas satu persatu jawaban dari temen-temen semua. 1. Kerja Kantoran . Nah ini bener. Kerja kantoran bisa dapet duit, karena tiap bulan dapet gaji. Nyaman... Tapi dapetnya nanti nunggu akhir/awal bulan (sebulan sekali) 2. Dapetin Project Biasanya dengan ikut project, duit yang didapet jauh lebih besar dari pada jadi karyawan. Tapi kalo ngandalin project, dapetnya lama. Harus ikutan tender dulu misalnya, dan kalo sudah dapet projectnya, biasanya duitnya cair full setelah project selesai 100%. Berapa lama dapetnya? Ya tergantung seberapa cepat projectnya selesai atau sesuai dengan perjanjiannya. 3. Investasi Investasi ini ju...

Alasan Anda Harus Bisnis Online

Kali ini saya akan bahas tentang pengalaman berbisnis online. Asik lho, seru... Tau ga, berapa jumlah tingkat kelulusan mahasiswa sarjana pada tiap tahunnya? Tau ga, berapa jumlah industri atau perusahaan baru tiap tahunnya? Tau ga, berapa tenaga kerja baru yang terserap pada perusahaan itu tiap tahunnya? Pastinya sudah dapat mengira-ngira kan, bagaimana persaingan untuk masuk ke dunia kerja, sampai-sampai para sarjana tersebut rela ilmu yang ditempuh selama bertahun-tahun itu ‘dibuang’. Contohnya seorang sarjana dari teknik pertanian yang akhirnya rela untuk menjadi seorang sales di sebuah bank. Banyak dari kita yang secara tidak langsung sudah terdoktrin untuk harus menjadi seorang karyawan, dibandingkan seorang wirausahawan. Kenapa? Karena sudah diliputi rasa takut untuk memulai. Bisa disebabkan karena merasa ga bisa jualan, ga punya modal, dan lain sebagainya. Hei !!! Wakeup bro !!! Mumpung masih muda dan punya tenaga, yuk jadi wirausaha. Sekarang ini jaman su...

Cara Ampuh Mengatasi Macet

Pernah ngerasain macet? Pasti pernah lah ya... Saat ini hampir semua kota sudah merasakan yang namanya macet. Kota kecil seperti Nganjuk juga terkadang mengalami kemacetan lalu lintas. Apalagi Jakarta, udah jangan tanya lagi, kota termacet di dunia mungkin tuh. Dahulu, kita atau orang tua kita mungkin masih belum merasakan kemacetan lalu lintas. Kadang kita pengen kembali merasakan suasane kehidupan seperti dahulu. Ga hanya kondisi lalu lintas, mainan, pola hidup dan lain lain, kadang kita pengen seperti dulu. Generasi 90an lah, atau bahkan lebuh tua dari itu. Sepertinya kehidupan waktu itu lebih humanis, lebih ramah dari pada saat ini. Nah kenapa kita ga mengimplementasikan kondisi kehidupan jaman itu ke kondisi saat ini untuk kondisi lalu lintas kita? Kalo saya jadi Pak Ahok, yang terkenal dengan kebijakan melawan arus, sekalian saja saya nerapin ide saya ini. Mengembalikan pada kondisi lalu lintas beberapa puluh tahun yang lalu. Kenapa dulu ga ada macet? Ka...

Sajadahmu Celahmu

Temen-temen pernah sholat berjamaah kan di masjid?  Temen-temen pernah sholat berjamaah di masjid dengan bawa sajadah sendiri kan? Kali ini, saya ingin mengingatkan untuk diri sendiri, juga untuk pembaca di sini. Sajadah saat ini memang banyak macam dan kualitasnya. Ada yang biasa, ada yang empuk, ada yang kecil, ada yang besar. Biasanya semakin kualitasnya bagus, semakin enak digunakan. Guru agama saya waktu SMA dulu, beliau pernah mengatakan "carilah sajadah yang nyaman sehingga kamu betah untuk bersujud kepadaNya"   Nah saya setuju banget tuh. Namun, sekarang ini banyak orang membeli sajadah yang mahal, yang ukurannya juga besar. Ini dapat menyebabkan terjadinya jarak antar makmum. Sering sekali saya melihat di masjid, mereka tidak merapatkan shaf mereka, tapi merapatkan sajadah mereka, dan si pemilik sajadah berdiri tegak tetap pada sajadahnya, yang mengakibatkan adanya jarak antar makmum. Bukankah meluruskan dan merapatkan shaf adalah perintah agama? Sepe...

Kita (memang) Mudah Lupa

Lupa, itulah memang sifat mayoritas orang Indonesia, sampai-sampai Metro TV pun punya program Menolak Lupa (ini bukan tulisan soal politik lho ya). Dan sayangnya juga kita itu mudah terprovokasi. Saya ingat tayangan Indonesia Lawyer Club dimana Prof Yusril Ihza Mahendra sempat bercerita bagaimana dia membangun sebuah kampung, mendirikan masjid, membina masyarakatnya selama bertahun-tahun, namun saat hari H pemilu, mereka banyak yang lupa dengan kebaikannya, mereka lupa karena ada serangan fajar dan memilih pemberi seranan fajar. Dulu, Prabowo Subianto seorang prajurit yang sangat dikagumi, menjadi komandan untuk menumpas Fretilin di Timor Timur. Dan sebagainya dan sebagainya. Namun kini banyak yang membenci dikarenakan perbedaan pandangan di dunia politik. Dulu, Jokowi sukses membangun kota Solo, juga sampai dipilih untuk memimpin Solo 2 periode, menjadikan Solo lebih homey, rindang, adem, dan penuh budaya. Banyak yang kagum atas kesuksesan beliau meskipun bukan warga ...

Kenapa Harus Black Campaign

Foto dari Bintang Arigia Pertarungan capres cawapres tahun ini saya rasa paling panas diantara pertarungan pada pemilu-pemilu sebelumnya, mungkin dikarenakan kandidatnya hanya 2, Pak Jokowi dan Pak Prabowo. Saya rasa pemilu kali ini adalah pemilu terbaik yang pernah saya tau, dimana kedua tokoh merupakan orang-orang terbaik yang saat ini ada. Dan saya sangat yakin siapapun pemenangnya, Indonesia 5 tahun kedepan akan menjadi lebih maju. Layaknya manusia biasa, kedua kandidat capres juga pasti memiliki kekurangan, karena memang tidak ada manusia yang sempurna, dan kekurangan-kekurangan itulah yang banyak dipublikasikan ke masyarakat umum. Saat ini hampir setiap orang sudah menggenggam internet di tangan, kemudahan informasi ini yang dimanfaatkan untuk mempublikasikan hal-hal terkait kedua kandidat calon presiden kita. Begitu juga oleh sasiun tv yang mengusungnya, seperti perang media. Tapi yang saya sangat-sangat miris adalah, kebanyakan mereka mempublikas...