Skip to main content

Cara China Membina PKL

Di China, terutama diluar zona ekonomi, setiap orang berhak mendapatkan tempat untuk berdagang dipasar yang disediakan pemerintah. Jadi kalau pemerintah bangun pasar maka semua PKL harus dapat jatah kios. Skema kepemilikan kios ada dua. Pertama, bagi hasil berdasarkan omzet atau hak pakai selama 100 tahun melalui sewa. Apakah dia mau bagi hasil atau hak pakai? Selama pembangunan pasar itu PKL harus menabung agar mencapai 30% dari harga kios. Ini untuk memastikan bahwa PKL itu memang qualified sebagai pedagang. Pembangunan tidak diserahkan kepada developer tapi oleh pemda sendiri. Jadi harga kios tentu bukan harga seperti kalau developer swasta yang bangun. Rata rata satu kios di China harganya tidak lebih Rp 30 juta untuk ukuran 2,5 x 3 meter. Jadi benar benar pasar dibangun bukan motive business rente menarik laba dari propery tapi murni untuk peningkatan ekonomi.

Pedagang tidak boleh menentukan apa barang dagangannya. Tapi yang menentukan barang dagangannya adalah pemda. Mengapa? karena pasar itu dibangun sebagai pusat kegiatan ekonomi dimana konsumen dan pedagang, produsen bertemu. PEMDA lakukan riset atas demand and supply dengan luas sebelum pasar di bangun. Lantas apa jadinya bila ternyata pedagang gagal dalam bisnisnya? Misal tidak ada konsumen. Pemda akan bail out kerugiannya. Tentu dengan syarat pembukuan dari pedagang harus tertip. Enak kan ? tentu enak bagi yang mau kerja keras. Tapi bagi yang malas tetap aja engga enak. Mengapa ? karena kebebasannya terpasung. Apabila dia terlambat buka kios atau terlalu cepat tutup maka hanya masalah waktu Pemda akan tendang dia keluar dari pasar. Kerugian tanggung sendiri.

Mengapa? Karena pasar itu disediakan bukan hanya untuk kepentingan pedagang tapi juga konsumen. Dan konsumen punya hak dan kebebasan kapan saja belanja, dan pedagang harus tunggu dengan sabar. Jadi mental mendekati pembeli seperti PKL jelas tidak dibenarkan. Apa yang terjadi? setiap pasar baru di dirikan sebetulnya pemerintah juga melakukan penataan tata ruang sesuai dengan design kota. Tentu ketika pasar dibangun, tempat hunian baru juga akan berkembang. Dan lagi para pedagang engga ada resiko. Karena andaikan tidak ada konsumen di pasar yang baru didirikan itu, pemda akan bail out. Jadi ketika pemda memaksa orang berdagang di pasar pada waktu bersamaan pemda juga bertanggung jawab atas resiko. Tidak ada sikap zolim penguasa kepada rakyat. Pinsipnya keadilan.

Bagaimana realisasinya? Hampir tidak ada pasar konvensional bangkrut. Hampir semua pasar ramai di datangi konsumen dan menggeser keberadaan mall. Kini ada lebih 200 mall di seluruh Cina bangkrut karena kalah bersaing dengan Pasar konvensional. Mengapa? karena pemda bukan hanya membangun pasar tapi juga melakukan pembinaan kepada pedagang. Dari cara menjual, design outlet dan lagi pasar konvensional itu dibangun semegah Mall dengan standar fasilitas sama dengan mall. Apakah pemda rugi? TIDAK. Pemda mendapatkan PAD dari retribusi, bagi hasil dan uang sewa hak pakai.

Menurut teman saya dari China Minsheng bank (bank koperasi di China) rata rata dalam dua tahun sudah kembali investasi pasar itu dan pemda selanjutnya bisa leverage pasar itu untuk membangun ditempat lain. Jadi pembangunan pasar memang tidak berasal dari APBD tapi dari masyarakat sendiri. Dengan cara gotong royong melalui skema financial engineering. Mengapa ini bisa terjadi ? karena pemda nya smart dan tegas menegakkan aturan serta berniat baik. Bagi mereka sukses kota hanya diukur dari meningkatnya ekonomi rakyat dan itu tidak datang dari donasi pemerintah atau pembiaran melakukan pelanggaran atas hak publik, tapi berkat kreatifitas dan kemandirian rakyal dan pemda bertugas membina mereka, karena itu rakyat menggajinya.

Sumber DDB.

Comments

Popular Posts

Teknik Selling Rasulullah (3) : 24 Cara Menjual yang Wajib Dihindari

Nah, kali ini saya share juga 24 cara menjual yang wajib dihindari, sesuai yang diajarkan Rasulullah masih dari buku yang sama seperti artikel terkait sebelumnya . Agar penjual profesional mendapat keuntungan luar biasa dan menghasilkan Word of Mouth, ia wajib menghindari 24 cara menjual yang tidak Islami berikut ini : 1. Berbohong Rasulullah saw selalu jujur dalam berjualan, beliau memilih menceritakan berapa harga barang yang dibelinya dan memberi kebebasan para pembeli untuk memberikan keuntungan kepadanya. Nah ini jarang sekali terjadi di masa sekarang. Siap? 2. Menggunakan Undian Menggunakan sistem undian merupakan tindakan yang harus dihindari karena sifatnya sama dengan berjudi. Undian yang dilarang adalah yang dilakukan dengan menarik sejumlah uang untuk memperoleh kupon yang akan diundi. Dalam Al-Quran juga sudah disebutkan dalam Surat Al-Maidah ayat 90-91 yang artinya sebagai berikut : "Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, maisir,...

Tekat Pensiun dari Karyawan

Bulan ini, Februari 2015, mungkin akan menjadi bulan yang sangat penting dalam kehidupan saya kelak. Karena saya memutuskan untuk benar-benar keluar dari zona nyaman saya sebagai karyawan. Saya bekerja menjadi karyawan sejak tahun 2006 setelah saya lulus dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Saya juga sempat bekerja sambil kuliah untuk meneruskan pendidikan di Universitas Mercubuana Jakarta dan lulus tahun 2008. Selama menjadi karyawan, saya belajar banyak hal, terutama dalam hal pelayanan / service kepada pelanggan dan dalam hal branding dan marketing, yang saya yakin tidak ada satu pun universitas di Indonesia yang memberikan ilmu dan praktek seperti ini. Alasan saya mengambil keputusan ini hanya 1, yaitu KELUARGA. Keputusan yang sudah saya rencanakan sejak bulan Nopember 2014 lalu, akhirnya terucap juga saya sampaikan ke beberapa Vice President di tempat saya bekerja, Biznet Networks, pada Februari 2015.  Flashback pada oktober nopember 2014 kemarin, ...

Pengalaman Pertama Masuk Dunia ini...

Sekarang saya mau cerita ya gaes ya haha. Jadi gini, saat bulan ramadhan tahun 2023 kemarin itu, tepatnya tanggal 2 April 2023, saya diajak sama temen-temen untuk masuk ke dunia baru. Dunia yang belum pernah saya masukin. Betul-betul dunia baru. Saat itu saya ingat ada 5 anak muda ganteng-ganteng dan satu yang cantik, membicarakan tentang masa depan bangsa dan negara, hahaha, gaya banget dah. Jadi ceritanya, saya diajak untuk maju ikutan kontestasi calon anggota legislatif, atau nyaleg. Kata mereka, kota Nganjuk ini butuh lebih banyak orang yang peduli, butuh orang yang ikut mikir kepentingan umum. Jadi serius banget dah pembicaraannya. Lihat tuh tatapan mata mereka ke saya. Saya sampe ga berani lihat mereka, serius banget soalnya. Saya mengajukan 2 syarat ke mereka. Yang pertama, saya ga ada modal untuk hal ini, karena saya habis punya hajat, yaitu membangun sebuah rumah yang selama ini saya impikan. Sebuah rumah sederhana yang berada di sebuah desa, yang agak jauh dari kota. Dan syar...