benwicak corner

Hari minggu kemarin, tanggal 16 februari 2014 saya jalan-jalan ke Borobudur. Iseng-iseng saja sambil menghadiri Jambore PiCA Jateng. Acara yang sudah direncanakan 1 bulan sebelumnya hampir saja saya batal untuk ikut, karena sedang sibuk-sibuknya bersihin rumah dari gempuran abu vulkanik dari Gunung Kelud. Seharusnya sih acaranya dari tanggal 15, dan nginep di salah satu pondok di sekitar Borobudur, tapi ya gitu, saya aja masih bersih-bersih rumah. Ya itung-itung ngerayain valentine sama abu vulkanik. Selain jalan-jalan ke sekitar Borobudur, kita juga jalan-jalan ke Ketep Vulcano Theatre. Tempat dimana kita disuguhkan film pendek tentang erupsinya Gunung Merapi tahun 2010. Juga disana banyak foto-foto erupsinya Merapi waktu itu. Ngeri-ngeri takjub lah nontonnya. Dari situ kita juga bisa lihat gunung Merapi dan merbabu lho. Mirip lukisan kita waktu kecil. Ada 2 gunung, ada sawah, jalan dan rumah. Keren. Yang lebih keren lagi, kita sempet motret moment langka, Borobudur Berhijab ka...

Tadi pagi saat bangun tidur, ada yang terasa aneh di sekitar rumah. Langit berwarna gelap tidak seperti biasa. Nah saat lihat ke halaman belakang, ternyata sang motor (bensinyo) penuh dengan debu. Semuanya penuh dengan debu. Saya coba keluar rumah, ternyata masih hujan abu. Saat ada salah satu tetangga datang lewat saya tanya, apa ini merapi? Ternyata itu adalah efek Gunung Kelud. Sontak saya telpon keluarga di daerah sana yang dekat dengan Kelud, memang tadi malam terjadi gemuruh yang hebat, teman-teman dan saudara berjaga sampai dini hari. Di sekitar rumah sebelum berangkat kerja, turun hujan air berbarengan pula sama hujan abu. Lengkap jadinya hujan lumpur. Di bawah ini saya sempet foto jalan-jalan tengah Kota Jogja tadi pagi. Sangat sepi di jalan-jalan raya kota Jogja. bensinyo Taman Depan Rumah Ring Road seperti disiram lumpur Stasiun Lempuyangan #akurapopo Sepanjang perjalanan, saya banyak melihat ...