Hari jumat siang kemarin setelah survey di lapangan Maguwoharjo Yogyakarta untuk support internet di event Soundrenaline, saya dan Algifari iseng muter-muter Jogja pake mobil kantor (Biznet Networks) untuk cari masjid yang sudah tercover fiber optic Biznet. Dan setelah sekitar 40 menit, akhirnya diputuskanlah mampir ke Masjid UGM. Udah lama ga kesini sejak ramadhan tahun kemarin.
Saat memasuki halaman masjid, kami terdiam sejenak mendengarkan sang khatib membuka khutbah (ketauan deh jumatannya agak telat), suaranya sangat kami kenal. Dengan logat santai tapi seriusnya, kami sangat kenal dengan suara itu. Dan tanpa sengaja kami berua bilang 'Ustadz Yusuf Mansyur ya?'
Di khutbah tersebut Ustadz YM membicarakan banyak isu, salah satunya tentang ada seorang yang dulunya saat mahasiswa dikenal ranin ibadah, eh sekarang menulis buku tentang bolehnya menikah antar agama, tentunya dengan atas nama hak asasi manusia. Tema lain yang diangkat adalah emosinya Munarman FPI yang pagi harinya libe di TVOne yang tidak bisa kontrol emosi sampai menyiram lawan bicaranya dengan air teh. Ustadz YM menyayangkan semua hal tersebut itu karena seperti tidak mencerminkan islam yang sesungguhnya.
Kemudian ada juga tema yang diangkat yaitu tentang pernikahan sesama jenis yang sudah dilegalisasi di Amerika, yang menurut prediksi Ustadz YM pasti isu tersebut akan masuk ke Indonesia. Semoga keluarga kita selalu dalam rahmat dan lindungan Allah swt.
Untuk tema yang pertama dan kedua di atas, kenapa bisa sampai seperti itu, padahal obyeknya adalah seorang muslim yang dulu (mungkin sekarang juga) sangat ranin mengaji, beribadah. Islam sudah mengatur hal itu semua. Jangankan pernikahan, buang air kecil saja diatut oleh islam.
Setelah khutbah, Ustadz YM megimami kami sholat jumat. Subhanallah surat-surat pendek yang dibaca beliau dilantunkan sangat indah. Padahal yang dibaca itu bukan surat pendek, sangat panjang sampai sholat 2 rokaatpun sekitar 10 menit. Alhamdulillah saya merekam khutbah beliau sampai salam sbolat jumat. Rasanya kurang panjang bacaan surat pendeknya.
Mungkin (menurut saya) bacaan imam-imam harus dibawa seindah mungkin agar pada saat sholat kita ga merasa bosan, dan malah bikin ketagihan sholat berjamaah dengan sang imam. Sayangnya saya ga sempat berjabat tangan dengan beliau seperti saat saya bertemu Ustadz YM beberapa bulan lalu di Hotel Ritz Yogyakarta.
Semoga dikemudian hari saya bisa mendengarkan bacaan Al Qurannya yang lebih panjang lagi melalui sholat.
Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar.
Comments
Post a Comment