Skip to main content

Banjir Jakarta 2020 - Banjir Jakarta 2007

Ngelihat informasi banjir di Jakarta, jadi teringat 12 tahun lalu. Tepatnya bulan Februari 2007.

Saat itu saya belum punya FB, friendster pun temennya cuma beberapa ratus saja.
Januari 2007 saya ngekost di Karet Tengsin, lokasinya seperti lembah. 

Belakang saya ada Sudirman Park, Apartemen Pavilion, dll.
Kiri saya ada Shangrilla, ada Wisma BNI, dll.
Depan saya berjajar dari Kyoe Prince, Astra, dll
Kanan saya, Hotel Intercontinental, Midplaza Dll.


Di tengah-tengah ada sebuah kampung kecil, dan saya nge kost di situ (ga tau sekarang masih ada atau sudah ga ada).

4 bulan menjadi anak rantau pertama kalinya di Jakarya, Februari datanglah banjir, lupa tanggal berapa. Listrik padam. Air sudah mulai sedengkul. Saya bertahan, karena posisi kost ada di lantai 2. Infonya banjir rutin 5 tahunan.

Besoknya masuk kerja. Banyak gangguan jaringan telekomunikasi yg jadi jobdesc saya saat itu. Salah satunya sentral telekomunikasi di daerah Gatot Subroto kebanjiran. Padam.

Malamnya, teman sebelah kost saya ngajak beli perlengkapan ke Blok M. Berangkat ke sana, naik Trans Jakarta. Pulangnya dia kecapekan, lalu pingsan di dalam bis. Saya ambil HP nya, telepon orang tuanya. Infonya ada obat khusus, dan di taruh di kamarnya.

Saya berhenti di halte Setiabudi. Jalan kaki ke kost. Terkejut, saat air sudah seleher saya. Lokasi kost saya lebih turun lagi. Tapi saya nekat berenang ambil obatnya ke kost. Jam 11 malam. Airnya menggenang. Sampah, air got, bercampur. Tidak mengalir.

Alhamdulillah misi berhasil. Teman saya baikan. Dia langsung cari tempat baru yang lebih aman. Saya kembali ke kantor, Gedung BNI46. Tapi ke lantai basemen. Di sana ada gudang kantor saya. Sudah tersedia ransum.

Alhamdulillah air ga masuk, gudang, meski depan gedung air menggenang, bahkan bawahnya fly over Dukuh Atas airnya sudah menenggelamkan traffic ligth (lokasinya di depan Gedung BNI46). Ngeri sekali.

Saya memilih mengungsi di Basement 1 BNI 46. Padahal di belakang kost saya ada tempat pengungsian, di Masjid. Hal ini agar untuk memudahkan saya bekerja.

Besoknya, saya mulai mual, muntah. Dibawa ke RS Santo Borromeus, sama temen kantor saya, Nanang HW. Naik taxi. Pertama kalinya naik taxi di Jakarta, tapi ke RS.

Sampe sana, full. Kamar ga ada yg kosong. Obat jalan. Langsung jalan pulang. Pulang ke kantor 😀

Hampir 2 minggu saya mengungsi.
Salah satu perjuangan saat masih bujang, tanpa sodara, tanpa keluarga, hanya teman yang ada. Mungkin kalo saat ini, saya akan lebih mementingkan keluarga daripada pekerjaan. Ijin ga berangkat ngantor.

Semoga banjir di Jabodetabek segera surut. Dan segera kembali pulih.

Comments

Popular Posts

Teknik Selling Rasulullah (3) : 24 Cara Menjual yang Wajib Dihindari

Nah, kali ini saya share juga 24 cara menjual yang wajib dihindari, sesuai yang diajarkan Rasulullah masih dari buku yang sama seperti artikel terkait sebelumnya . Agar penjual profesional mendapat keuntungan luar biasa dan menghasilkan Word of Mouth, ia wajib menghindari 24 cara menjual yang tidak Islami berikut ini : 1. Berbohong Rasulullah saw selalu jujur dalam berjualan, beliau memilih menceritakan berapa harga barang yang dibelinya dan memberi kebebasan para pembeli untuk memberikan keuntungan kepadanya. Nah ini jarang sekali terjadi di masa sekarang. Siap? 2. Menggunakan Undian Menggunakan sistem undian merupakan tindakan yang harus dihindari karena sifatnya sama dengan berjudi. Undian yang dilarang adalah yang dilakukan dengan menarik sejumlah uang untuk memperoleh kupon yang akan diundi. Dalam Al-Quran juga sudah disebutkan dalam Surat Al-Maidah ayat 90-91 yang artinya sebagai berikut : "Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, maisir,

Desa Wisata Petungulung, Margopatut, Nganjuk

Hari ini tadi saya mengikuti sebuah diskusi tentang UKM dan beberapa Bank di Nganjuk bersama salah seorang anggota DPD RI. Ditengah diskusi tersebut ada seorang wanita yang mengutarakan uneg-unegnya mengenai sebuah kawasan desa wisata di Kabupaten Nganjuk, sebut saja Bu Ima. Nah dari penjelasan beliau, saya langsung berkata dalam hati " waiki... "  Saya jadi banyak teringat masa lalu saat di Jogja, begitu banyak desa wisata di sana, tapi di Nganjuk belum ada, sampai-sampai saya dan seorang kawan beberapa bulan lalu punya ide buat bikin ini. Tapi belum jadi-jadi, maklum kurang gerak sih... Bersama Pak Camat Sawahan Setelah acara selesai dan saat saya mau pulang, di parkiran tiba-tiba saya diajak seorang kawan untuk ngelihat sebuah desa wisata baru di daerah Kec Sawahan itu. Kawasan ini baru diresmikan sekitar bulan April 2016. Masih kinyis-kinyis tentunya, langsung aja berangkat kesana. Ternyata semobil sama bu Ima tadi. Ngobrol-ngobrol di dalam mobil, saya ambil

Ketika Anak Bertanya Tentang Allah

Allah itu Siapa? Utamanya pada masa emas 0-5 tahun, anak-anak menjalani hidup mereka dengan sebuah potensi menakjubkan, yaitu rasa ingin tahu yang besar. Seiring dengan waktu, potensi ini terus berkembang (Mudah-mudahan potensi ini tidak berakhir ketika dewasa dan malah berubah menjadi pribadi-pribadi “tak mau tahu” alias ignoran, hehehe). Nah, momen paling krusial yang akan dihadapi para orang tua adalah ketika anak bertanya tentang ALLAH. Berhati-hatilah dalam memberikan jawaban atas pertanyaan maha penting ini. Salah sedikit saja, bisa berarti kita menanam benih kesyirikan dalam diri buah hati kita. Nauzubillahi min zalik, ya… Berikut ini saya ketengahkan beberapa pertanyaan yang biasa anak-anak tanyakan pada orang tuanya: Tanya 1: “Bu, Allah itu apa sih?” Tanya 2: “Bu, Bentuk Allahitu seperti apa?” Tanya 3: “Bu, Kenapa kita gak bisa lihat Allah?” Tanya 4: “Bu, Allah itu ada di mana?” Tanya 5: “Bu, Kenapa kita harus nyembah Allah?”