Skip to main content

Misi Dagang Ke Palembang

7 Maret 2017 sekitar pukul 10 pagi, setelah saya mengantarkan Ibu mertua berobat, tiba-tiba telpon saya berdering, dari nomor PSTN lokal Nganjuk. Saya terima dan ternyata dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Nganjuk. Dalam pembicaraan tersebut saya diajak untuk berangkat ke Palembang untuk sebuah misi perdagangan dan mengenalkan produk-produk Nganjuk yang sudah berproduksi massal. Suara disebrang telpon sana menginformasikan bahwa berangkat besok pagi. Jreng !!!

Segera saya atur waktu beberapa agenda yang sudah ada untuk bisa berangkat ke Sumatera Selatan tersebut.

8 Maret, saya berangkat jam 7 pagi menuju Surabaya bersama teman UKM dan Dinas Indag Nganjuk, dan sampai di Palembang sekitar jam 3 sore, bersama puluhan para pelaku usaha dari beberapa kota di Jawa Timur. Lalu segera kami mempersiapkan segala sesuatunya.

9 Maret 2017,agenda Misi Dagang tersebut dilasanakan. Dan singkat cerita terjadi perputaran usaha yang nilainya mencapai milyaran rupiah tersebut. Saya jadi ingat cerita sejarah tentang misi dagang saat jaman kerajaan dulu, mungkin seperti ini. 

Mumpung di Palembang, dimana saya baru pertama kali berkunjung ke kota ini, saya sempatkan untuk menjelajah beberapa tempat yang menarik, seperti Sungai Musi Jembatan Ampera, Stadion Jakabaring, Kuliner, Wisata Religius, dan sebagainya.

Kenal sejak 2006, dan baru ketemu sekarang, Rama Dian

Di Alquran Terbesar, Gandus Palembang


Gelora Sriwijaya, Jakabaring

Jembatan Ampera

Sungai Musi

Di Palembang ini saya mendapatkan beberapa wejangan dari salah seorang pengusaha asal Tuban. Beliau berpesan bahwa jangan khawatirkan soal rejeki, berikan yang terbaik untuk keluarga, terutama untuk orang tua. Mumpung orang tua kita masih ada, berbuatlah yang terbaik untuk mereka. Tugas kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan, hanyalah mengikuti apa yang diperintahkannya, selebihnya biar Tuhan yang mengaturnya. Niatkan semua kegiatanmu adalah ibadah.

Dan saya tanggal 10 malam sudah kembali pulang lagi, sampai rumah sekitar pukul 2 dini hari tanggal 11. Harus segera istirahat, karena pagi harinya jam 6, sudah harus berangkat ke kota lain untuk agenda berikutnya.

Comments

Popular Posts

Teknik Selling Rasulullah (3) : 24 Cara Menjual yang Wajib Dihindari

Nah, kali ini saya share juga 24 cara menjual yang wajib dihindari, sesuai yang diajarkan Rasulullah masih dari buku yang sama seperti artikel terkait sebelumnya . Agar penjual profesional mendapat keuntungan luar biasa dan menghasilkan Word of Mouth, ia wajib menghindari 24 cara menjual yang tidak Islami berikut ini : 1. Berbohong Rasulullah saw selalu jujur dalam berjualan, beliau memilih menceritakan berapa harga barang yang dibelinya dan memberi kebebasan para pembeli untuk memberikan keuntungan kepadanya. Nah ini jarang sekali terjadi di masa sekarang. Siap? 2. Menggunakan Undian Menggunakan sistem undian merupakan tindakan yang harus dihindari karena sifatnya sama dengan berjudi. Undian yang dilarang adalah yang dilakukan dengan menarik sejumlah uang untuk memperoleh kupon yang akan diundi. Dalam Al-Quran juga sudah disebutkan dalam Surat Al-Maidah ayat 90-91 yang artinya sebagai berikut : "Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, maisir,

Desa Wisata Petungulung, Margopatut, Nganjuk

Hari ini tadi saya mengikuti sebuah diskusi tentang UKM dan beberapa Bank di Nganjuk bersama salah seorang anggota DPD RI. Ditengah diskusi tersebut ada seorang wanita yang mengutarakan uneg-unegnya mengenai sebuah kawasan desa wisata di Kabupaten Nganjuk, sebut saja Bu Ima. Nah dari penjelasan beliau, saya langsung berkata dalam hati " waiki... "  Saya jadi banyak teringat masa lalu saat di Jogja, begitu banyak desa wisata di sana, tapi di Nganjuk belum ada, sampai-sampai saya dan seorang kawan beberapa bulan lalu punya ide buat bikin ini. Tapi belum jadi-jadi, maklum kurang gerak sih... Bersama Pak Camat Sawahan Setelah acara selesai dan saat saya mau pulang, di parkiran tiba-tiba saya diajak seorang kawan untuk ngelihat sebuah desa wisata baru di daerah Kec Sawahan itu. Kawasan ini baru diresmikan sekitar bulan April 2016. Masih kinyis-kinyis tentunya, langsung aja berangkat kesana. Ternyata semobil sama bu Ima tadi. Ngobrol-ngobrol di dalam mobil, saya ambil

Ketika Anak Bertanya Tentang Allah

Allah itu Siapa? Utamanya pada masa emas 0-5 tahun, anak-anak menjalani hidup mereka dengan sebuah potensi menakjubkan, yaitu rasa ingin tahu yang besar. Seiring dengan waktu, potensi ini terus berkembang (Mudah-mudahan potensi ini tidak berakhir ketika dewasa dan malah berubah menjadi pribadi-pribadi “tak mau tahu” alias ignoran, hehehe). Nah, momen paling krusial yang akan dihadapi para orang tua adalah ketika anak bertanya tentang ALLAH. Berhati-hatilah dalam memberikan jawaban atas pertanyaan maha penting ini. Salah sedikit saja, bisa berarti kita menanam benih kesyirikan dalam diri buah hati kita. Nauzubillahi min zalik, ya… Berikut ini saya ketengahkan beberapa pertanyaan yang biasa anak-anak tanyakan pada orang tuanya: Tanya 1: “Bu, Allah itu apa sih?” Tanya 2: “Bu, Bentuk Allahitu seperti apa?” Tanya 3: “Bu, Kenapa kita gak bisa lihat Allah?” Tanya 4: “Bu, Allah itu ada di mana?” Tanya 5: “Bu, Kenapa kita harus nyembah Allah?”