Skip to main content

Tips: Membangun Lingkungan Kerja yang Sehat

Berikut 6 (enam) elemen penting dalam membangun lingkungan kerja yang sehat:
1.       Kejelasan Misi

Visi dan misi organisasi/perusahaan harus dimengerti oleh setiap karyawan. Masing-masing karyawan juga harus tahu persis misinya dan bagaimana misi tersebut memberikan kontribusi pada misi organisasi/perusahaan. Setiap karyawan harus bisa merasakan bahwa mereka memainkan peranan penting dalam pencapaian misi organisasi/perusahaan.
2.       Fleksibilitas

Proses persetujuan dan prinsip kehati-hatian diperlukan di setiap organisasi/perusahaan. Namun demikian, proses tersebut harus tepat guna dan efisien. Proses persetujuan yang terlalu birokratis dan berbelit-belit akan mematikan inisiatif-inisatif baru. Setiap karyawan harus dirangsang untuk menemukan cara-cara baru yang lebih inovatif dan efisien.
3.      Tanggung Jawab

Karyawan akan bekerja lebih baik bila diberi wewenang dan tanggung jawab. Setiap inisiatif baru mengandung risiko. Keterampilan, wewenang dan tanggung jawab akan membuat risiko-risiko yang diambil diperhitungkan dengan baik dan bisa dipertanggungjawabkan. Keberhasilan dan kegagalan hendaknya dipelajari dan dijadikan pengalaman yang berharga sehingga semakin lama pengambilan keputusan akan berjalan dengan lebih baik.

4.       Penghargaan yang Setara dengan Kinerja

Semua orang ingin dihargai, baik manajer maupun karyawan. Penghargaan yang setara dengan kinerja akan merangsang kinerja yang baik, sebaliknya absennya penghargaan, atau penghargaan yang tidak setara dengan kinerja akan mematikan motivasi karyawan untuk berkinerja baik. Promosi pun harus didasarkan pada kinerja dan kemampuan, bukan sekedar karena senioritas atau koneksi. Penghargaan tidak terbatas pada yang bersifat materi saja. Kreativitas pemimpin dalam memberikan penghargaan menentukan keberhasilan organisasi.

5.       Standar Tinggi

Standar kinerja tinggi dan tidak medioker (merendahkan) akan memacu semangat untuk terus melakukan perbaikan-perbaikan. Standar yang tinggi akan membuat karyawan merasa bangga menjadi bagian dari organisasi/perusahaan yang berkualitas.

6.       Komitmen untuk Saling Mendukung

Pemimpin bertangungjawab bagi terbentuknya komitmen untuk saling mendukung. Komitmen ini ditunjukkan dengan mendahulukan kepentingan organisasi di atas kepentingan divisi maupun individu. Masing-masing karyawan akan merasa bangga pada prestasi-prestasi yang dicapai oleh organisasi, karena mereka adalah bagian dari prestasi-prestasi tersebut.
Lingkungan kerja yang sehat akan terbentuk bila ke-enam elemen di atas hadir di dalam suatu organisasi/perusahaan. Di lingkungan yang sehat, bibit unggul akan tumbuh dan berkembang, menghasilkan kinerja organisasi yang luar biasa.
Selamat membangun lingkungan kerja yang sehat.

Sumber : milist kantor

Comments

Popular Posts

Pengalaman Pertama Masuk Dunia ini...

Sekarang saya mau cerita ya gaes ya haha. Jadi gini, saat bulan ramadhan tahun 2023 kemarin itu, tepatnya tanggal 2 April 2023, saya diajak sama temen-temen untuk masuk ke dunia baru. Dunia yang belum pernah saya masukin. Betul-betul dunia baru. Saat itu saya ingat ada 5 anak muda ganteng-ganteng dan satu yang cantik, membicarakan tentang masa depan bangsa dan negara, hahaha, gaya banget dah. Jadi ceritanya, saya diajak untuk maju ikutan kontestasi calon anggota legislatif, atau nyaleg. Kata mereka, kota Nganjuk ini butuh lebih banyak orang yang peduli, butuh orang yang ikut mikir kepentingan umum. Jadi serius banget dah pembicaraannya. Lihat tuh tatapan mata mereka ke saya. Saya sampe ga berani lihat mereka, serius banget soalnya. Saya mengajukan 2 syarat ke mereka. Yang pertama, saya ga ada modal untuk hal ini, karena saya habis punya hajat, yaitu membangun sebuah rumah yang selama ini saya impikan. Sebuah rumah sederhana yang berada di sebuah desa, yang agak jauh dari kota. Dan syar...

Tekat Pensiun dari Karyawan

Bulan ini, Februari 2015, mungkin akan menjadi bulan yang sangat penting dalam kehidupan saya kelak. Karena saya memutuskan untuk benar-benar keluar dari zona nyaman saya sebagai karyawan. Saya bekerja menjadi karyawan sejak tahun 2006 setelah saya lulus dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Saya juga sempat bekerja sambil kuliah untuk meneruskan pendidikan di Universitas Mercubuana Jakarta dan lulus tahun 2008. Selama menjadi karyawan, saya belajar banyak hal, terutama dalam hal pelayanan / service kepada pelanggan dan dalam hal branding dan marketing, yang saya yakin tidak ada satu pun universitas di Indonesia yang memberikan ilmu dan praktek seperti ini. Alasan saya mengambil keputusan ini hanya 1, yaitu KELUARGA. Keputusan yang sudah saya rencanakan sejak bulan Nopember 2014 lalu, akhirnya terucap juga saya sampaikan ke beberapa Vice President di tempat saya bekerja, Biznet Networks, pada Februari 2015.  Flashback pada oktober nopember 2014 kemarin, ...

Teknik Selling Rasulullah (3) : 24 Cara Menjual yang Wajib Dihindari

Nah, kali ini saya share juga 24 cara menjual yang wajib dihindari, sesuai yang diajarkan Rasulullah masih dari buku yang sama seperti artikel terkait sebelumnya . Agar penjual profesional mendapat keuntungan luar biasa dan menghasilkan Word of Mouth, ia wajib menghindari 24 cara menjual yang tidak Islami berikut ini : 1. Berbohong Rasulullah saw selalu jujur dalam berjualan, beliau memilih menceritakan berapa harga barang yang dibelinya dan memberi kebebasan para pembeli untuk memberikan keuntungan kepadanya. Nah ini jarang sekali terjadi di masa sekarang. Siap? 2. Menggunakan Undian Menggunakan sistem undian merupakan tindakan yang harus dihindari karena sifatnya sama dengan berjudi. Undian yang dilarang adalah yang dilakukan dengan menarik sejumlah uang untuk memperoleh kupon yang akan diundi. Dalam Al-Quran juga sudah disebutkan dalam Surat Al-Maidah ayat 90-91 yang artinya sebagai berikut : "Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, maisir,...