Skip to main content

Nostalgia di Lumajang

Lumajang, tempat lahir saya. Saya tinggal di kota Lumajang sampai kelas 2 SMP. Nah kemarin saya ngantar orang tua untuk acara reuni di Lumajang, selama 3 hari di sana, dan lokasinya persis di depan tempat tinggal saya waktu masih bayi sampe usia 6 tahun. 

Saya berkunjung juga ke tempat waktu saya menghabiskan waktu usia SD dan SMP tersebut. Tepatnya di Desa Dawuhan Lor. Ke tempat main gobaksodor, belajar badminton, mandi di sungai, main petak umpet, ke tempat usaha bapak saya waktu itu, main ke SD tempat saya belajar, berkunjung ke tetangga-tetangga juga. Dan alhamdulillah semua masih ingat persis hampir setiap kejadian di sana. Berasa jadi anak kecil lagi. 

Saya ketemu beberapa tetangga dan teman-teman waktu kecil. Ngobrol jaman dulu kala. Ketemu juga dengan sahabat dari bapak saya, partner bisnis, dan bekas tempat bisnis yang sekarang masih jalan yang dijalankan oleh partnernya dulu.

dengan Indah, sahabat waktu SD
Ibu dengan mba Tatik

Saya keliling desa, persis tempat saya main dulu. Mampir ke sungai, mengingat-ingat bagaimana serunya mandi di sungai, terutama saat airnya masih jernih. Sungai yang dulu berada di tengah-tengah sawah, sekarang berada di tengah-tengah rumah. Sawahnya tinggal sedikit. Hiks...

Bapak bersama sahabat2 saat masih muda dulu
Sungai tempat saya mandi hampir tiap hari

Ini SD saya dulu


Musholla tempat pertama kali belajar ngaji

Sungai tempat saya mandi juga
Dulu bapak saya memiliki usaha, yaitu pembibitan kayu sengon. Namun karena pindah ke Nganjuk, akhirnya diteruskan oleh partnernya yang memang sebellumnya sudah berpartner. Dan usaha itu sampai sekarang masih ada.


Bapak bersama partner bisnisnya
Saat menanam bibitnya

ditutup sementara
bibit sudah mulai tumbuh


saat sudah besar
dipotong
Di Lumajang, ada sesuatu yang menarik, yaitu sebuah sungai yang boleh dimanfaatkan untuk warga untuk budidaya ikan. Di sungai tersebut dipasang kotak-kotak untuk rumah budidayanya. Air mengalir alami. 1 rumah bisa memiliki tempat budidaya sampai 5 kotak. Dan ini resmi, berijin dari pemerintah daerah. Budidaya seperti ini sangat menguntunkan warga kota terutama yang tidak memiliki lahan. Dan tempat ini sering mendapat kunjungan dari berbagai kampus di Indonesia.

Bapak bersama Pak Lihun, sahabatan sejak muda

Sungai difungsikan tempat ikan
Lumajang, kota pisang. Ada pisang agung yang sangat besar-besar, yang terkenal dan menjadi khas kota Lumajang. Ada pasar gedang juga. Dan ada ratusan UKM kripik pisang, yang memang menjadi makanan khas dari kota Lumajang.

Lumajang, kota yang sangat indah, suasana sejuk. Pengen suatu saat berkunjung ke sana lagi. Lumajang, tempat lahir beta.
Andrik, tetangga saya dulu

Comments

Popular Posts

Teknik Selling Rasulullah (3) : 24 Cara Menjual yang Wajib Dihindari

Nah, kali ini saya share juga 24 cara menjual yang wajib dihindari, sesuai yang diajarkan Rasulullah masih dari buku yang sama seperti artikel terkait sebelumnya . Agar penjual profesional mendapat keuntungan luar biasa dan menghasilkan Word of Mouth, ia wajib menghindari 24 cara menjual yang tidak Islami berikut ini : 1. Berbohong Rasulullah saw selalu jujur dalam berjualan, beliau memilih menceritakan berapa harga barang yang dibelinya dan memberi kebebasan para pembeli untuk memberikan keuntungan kepadanya. Nah ini jarang sekali terjadi di masa sekarang. Siap? 2. Menggunakan Undian Menggunakan sistem undian merupakan tindakan yang harus dihindari karena sifatnya sama dengan berjudi. Undian yang dilarang adalah yang dilakukan dengan menarik sejumlah uang untuk memperoleh kupon yang akan diundi. Dalam Al-Quran juga sudah disebutkan dalam Surat Al-Maidah ayat 90-91 yang artinya sebagai berikut : "Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, maisir,

Desa Wisata Petungulung, Margopatut, Nganjuk

Hari ini tadi saya mengikuti sebuah diskusi tentang UKM dan beberapa Bank di Nganjuk bersama salah seorang anggota DPD RI. Ditengah diskusi tersebut ada seorang wanita yang mengutarakan uneg-unegnya mengenai sebuah kawasan desa wisata di Kabupaten Nganjuk, sebut saja Bu Ima. Nah dari penjelasan beliau, saya langsung berkata dalam hati " waiki... "  Saya jadi banyak teringat masa lalu saat di Jogja, begitu banyak desa wisata di sana, tapi di Nganjuk belum ada, sampai-sampai saya dan seorang kawan beberapa bulan lalu punya ide buat bikin ini. Tapi belum jadi-jadi, maklum kurang gerak sih... Bersama Pak Camat Sawahan Setelah acara selesai dan saat saya mau pulang, di parkiran tiba-tiba saya diajak seorang kawan untuk ngelihat sebuah desa wisata baru di daerah Kec Sawahan itu. Kawasan ini baru diresmikan sekitar bulan April 2016. Masih kinyis-kinyis tentunya, langsung aja berangkat kesana. Ternyata semobil sama bu Ima tadi. Ngobrol-ngobrol di dalam mobil, saya ambil

Ketika Anak Bertanya Tentang Allah

Allah itu Siapa? Utamanya pada masa emas 0-5 tahun, anak-anak menjalani hidup mereka dengan sebuah potensi menakjubkan, yaitu rasa ingin tahu yang besar. Seiring dengan waktu, potensi ini terus berkembang (Mudah-mudahan potensi ini tidak berakhir ketika dewasa dan malah berubah menjadi pribadi-pribadi “tak mau tahu” alias ignoran, hehehe). Nah, momen paling krusial yang akan dihadapi para orang tua adalah ketika anak bertanya tentang ALLAH. Berhati-hatilah dalam memberikan jawaban atas pertanyaan maha penting ini. Salah sedikit saja, bisa berarti kita menanam benih kesyirikan dalam diri buah hati kita. Nauzubillahi min zalik, ya… Berikut ini saya ketengahkan beberapa pertanyaan yang biasa anak-anak tanyakan pada orang tuanya: Tanya 1: “Bu, Allah itu apa sih?” Tanya 2: “Bu, Bentuk Allahitu seperti apa?” Tanya 3: “Bu, Kenapa kita gak bisa lihat Allah?” Tanya 4: “Bu, Allah itu ada di mana?” Tanya 5: “Bu, Kenapa kita harus nyembah Allah?”