Skip to main content

Kita Masuk Ke Genarasi Tanpa Kantor

Di kota kecil seperti Nganjuk Jawa Timur, tempat saya tinggal saat ini, kebanyakan orang melihat status kesuksesan adalah dengan cara melihat kita bekerja di kantor apa? Apalagi kalo di kantor pemerintahan, sudah bisa dibilang sukses. Amin... 

Ada yang setelah sholat ashar bertanya tentang kesibukan saya. Kata beliau (yang seorang pensiunan), 'saya lihat tiap hari bisa ke masjid, dhuhur ada, ashar ada, dan pake baju biasa. Kesibukannya apa mas?' Banyak juga tetangga yang menanyakan seperti itu. Ya, memang sejak saya RESIGN dari sebuah perusahaan telekomunikasi besar di Jakarta, saya setiap hari memang berada di rumah saja, sejak Maret 2015. Tapi bukan berarti hanya makan, tidur, bernafas, dan cuci baju. 

Ga sedikit saudara yang dulu itu sibuk mencarikan pekerjaan, dan selalu saya tolak halus. Mereka tidak tau kalo hari pertama setelah resign, saya lebih sibuk daripada saat saya jadi karyawan, tapi ga ada yang tau selain keluarga saya sendiri.

Pernah dulu saat saya ditanya kesibukan, saya jawab dengan jawaban ngasal. Saya jawab saya sedang mengelola puluhan toko di Indonesia. Jawaban ngasal, tapi bener juga sih menurut saya. Saya mengelola produk saya di tokopedia, bukalapak, blibli, shopee, ebay, dan mungkin ada beberapa 'toko' lainnya. Hahaha

Ada juga teman saya, yang memiliki omset ratusan juta setiap bulan. Dia memiliki usaha online juga, berupa jasa. Lebih parah daripada saya, karena jasa, ga ada produk riil nya. Sampe akhirnya disamperin polisi, dikira judi online. Hanya membuka usahanya dari rumah saja, dari ruang tamunya saja.

Adalagi teman saya, dia punya profit sehari sekitar 2 juta, dari jual beli bitcoin.

Ada juga teman yang lain, jualan kaos dipasarkan ke luar negeri, Dia design kaos, dia cetak ke temannya yang punya percetakan kaos sekalian minta dikirimkan ke pembelinya. Dan banyak sekali contoh lainnya.

Karena kecanggihan teknologilah yang menyebabkan kita bisa berkarya tanpa memiliki sebuah kantor. Semua bisa kita kerjakan hanya dari rumah, bahkan hanya dari sebuah handphone.

Selamat memasuki sebuah masa Generasi Tanpa Kantor, dan selamat berkarya untuk keluarga Indonesia.

Comments

Popular Posts

Teknik Selling Rasulullah (3) : 24 Cara Menjual yang Wajib Dihindari

Nah, kali ini saya share juga 24 cara menjual yang wajib dihindari, sesuai yang diajarkan Rasulullah masih dari buku yang sama seperti artikel terkait sebelumnya . Agar penjual profesional mendapat keuntungan luar biasa dan menghasilkan Word of Mouth, ia wajib menghindari 24 cara menjual yang tidak Islami berikut ini : 1. Berbohong Rasulullah saw selalu jujur dalam berjualan, beliau memilih menceritakan berapa harga barang yang dibelinya dan memberi kebebasan para pembeli untuk memberikan keuntungan kepadanya. Nah ini jarang sekali terjadi di masa sekarang. Siap? 2. Menggunakan Undian Menggunakan sistem undian merupakan tindakan yang harus dihindari karena sifatnya sama dengan berjudi. Undian yang dilarang adalah yang dilakukan dengan menarik sejumlah uang untuk memperoleh kupon yang akan diundi. Dalam Al-Quran juga sudah disebutkan dalam Surat Al-Maidah ayat 90-91 yang artinya sebagai berikut : "Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, maisir,...

Tekat Pensiun dari Karyawan

Bulan ini, Februari 2015, mungkin akan menjadi bulan yang sangat penting dalam kehidupan saya kelak. Karena saya memutuskan untuk benar-benar keluar dari zona nyaman saya sebagai karyawan. Saya bekerja menjadi karyawan sejak tahun 2006 setelah saya lulus dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Saya juga sempat bekerja sambil kuliah untuk meneruskan pendidikan di Universitas Mercubuana Jakarta dan lulus tahun 2008. Selama menjadi karyawan, saya belajar banyak hal, terutama dalam hal pelayanan / service kepada pelanggan dan dalam hal branding dan marketing, yang saya yakin tidak ada satu pun universitas di Indonesia yang memberikan ilmu dan praktek seperti ini. Alasan saya mengambil keputusan ini hanya 1, yaitu KELUARGA. Keputusan yang sudah saya rencanakan sejak bulan Nopember 2014 lalu, akhirnya terucap juga saya sampaikan ke beberapa Vice President di tempat saya bekerja, Biznet Networks, pada Februari 2015.  Flashback pada oktober nopember 2014 kemarin, ...

Pengalaman Pertama Masuk Dunia ini...

Sekarang saya mau cerita ya gaes ya haha. Jadi gini, saat bulan ramadhan tahun 2023 kemarin itu, tepatnya tanggal 2 April 2023, saya diajak sama temen-temen untuk masuk ke dunia baru. Dunia yang belum pernah saya masukin. Betul-betul dunia baru. Saat itu saya ingat ada 5 anak muda ganteng-ganteng dan satu yang cantik, membicarakan tentang masa depan bangsa dan negara, hahaha, gaya banget dah. Jadi ceritanya, saya diajak untuk maju ikutan kontestasi calon anggota legislatif, atau nyaleg. Kata mereka, kota Nganjuk ini butuh lebih banyak orang yang peduli, butuh orang yang ikut mikir kepentingan umum. Jadi serius banget dah pembicaraannya. Lihat tuh tatapan mata mereka ke saya. Saya sampe ga berani lihat mereka, serius banget soalnya. Saya mengajukan 2 syarat ke mereka. Yang pertama, saya ga ada modal untuk hal ini, karena saya habis punya hajat, yaitu membangun sebuah rumah yang selama ini saya impikan. Sebuah rumah sederhana yang berada di sebuah desa, yang agak jauh dari kota. Dan syar...