Kemarin lusa menjelang tidur malam ada pesan masuk baik melalui mesenger Facebook juga melalui whatsapp, dari Mba Ria, seseorang di Depok. Beliau menceritakan bahwa hari senin sore ada kegiatan di Bali dan sedang membutuhkan pembicara dengan tema kewirausahaan untuk mantan pegawai kantoran.
Setelah ngobrol lama, akhirnya terbitlah tiket perjalanan menuju Bali. Cerita makin seru, karena abis long weekend. Saya sudah antri untuk naik bis dari setelah subuh di terminal Nganjuk. Namun sampe jam setengah 7 tak juga dapat bis. Padahal jadwal pesawat di Juanda pukul 11.00 WIB. Oiya, perjalanan dari Nganjuk ke Surabaya membutuhkan waktu 3 jam normal.
Tak pikir panjang, saya masuk ke bis ekonomi namanya bis Jaya. Saya sudah duduk menunggu tapi bis ga juga bergerak. Di belakang terlihat bis Sumber Kencono yang sudah penuh. Tak pikir panjang, saya pindah ke SUmber Kencono itu. Berdiri dari Nganjuk sampe Surabaya. Tak apalah...

Bapak taxi bilang, "mas borongan saja ya, 110 sudah pake tiket tol"
Saya jawab, "oke pak, asalkan kecepatan juga 110 minimal".
Deal.
Sampe lokasi pukul 10.16 WIB, dan tertulis penerbangan ke Denpasar DELAYED. Alhamdulillah...

Peserta adalah seluruh karyawan kantor yang ingin hijrah mandiri menjadi wirausaha. Seluruh karyawan kantor. Luar biasa, pikir saya.
Ngomong di hadapan peserta, jam 4 sore, ga terasa sudah hampir jam 6 sore. Padahal terlihat langit masih cerah, karena perbedaan waktu. Dan saya baru saya, tiket saya pulang jam 19.05 WITA untuk meluncur ke Jogja, karena besok paginya saya ada agenda juga di Klaten.
Akhirnya babibu, kayak pagi tadi. Buru-buru ke bandara dan ngebut lagi. Alhamdulillah menggunakan maskapai Garuda jarang delay, dan saya masih bisa tiba di waktu yang tepat (lagi).
Setelah sampe Jogja, baru kepikiran, nah tadi pagi sarapan di Nganjuk, makan siang di Bali, dan makan malam di Jogja.
Pengalaman yang menegangkan juga, ngejar jadwal pesawat.
Comments
Post a Comment